60 Persen Warga Sudah Divaksin
Koarmada II Kolaborasi dengan Pemkot Gelar Vaksinasi
SURABAYA, Jawa Pos – Langkah kaki Lutfia tampak berat. Rasa gugupnya tidak bisa ditutupi saat hendak menjalani suntik vaksin di Lapangan THOR kemarin (29/7). Berbekal keyakinan, warga Wonokromo itu akhirnya duduk di kursi yang disiapkan.
Setelah disuntik vaksin, wajah Lutfia terlihat lega. Kemudian, dia diminta beristirahat sejenak. Tenaga kesehatan (nakes) memantau reaksi vaksin yang baru saja disuntikan. ’’Awalnya ndredek, setelah disuntik plong,’’ ucapnya.
Menurut Lutfia, awalnya dirinya ragu mengikuti vaksinasi. Khawatir vaksinasi justru membuatnya sakit. Namun, bayangan itu seketika memudar setelah dia menjalani vaksinasi. ’’Situasi seperti ini memang harus divaksin. Agar tidak terkena Covid-19,’’ terangnya.
Lain halnya dengan Agustina. Sebelum mengikuti vaksinasi, dia telah memantapkan hati. Vaksin tidak berbahaya. Lutfia dan Agustina merupakan dua di antara ribuan warga Kota Pahlawan yang mengikuti vaksinasi. Imunisasi yang dihelat di Lapangan THOR tersebut merupakan wujud sinergisitas. Komando Armada (Koarmada) II bergandengan dengan pemkot menggelar suntik vaksin.
Vaksinasi di Lapangan THOR itu dihelat selama dua hari. Diperuntukkan penduduk metropolis di tiga wilayah. Yaitu, Dukuh Pakis, Sawahan, serta Wonokromo. Dalam satu hari, 12.500 warga disuntik vaksin. Total sasaran mencapai 25 ribu warga. Sejumlah pejabat memantau jalannya vaksinasi itu
Ada Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto, Kapolda Jatim Irjen
Pol Nico Afinta, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Jatim Marsma Rudy Iskandar. Selain itu, hadir pula Wali Kota Eri Cahyadi serta
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Khofifah menjelaskan, kolaborasi sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan vaksinasi. Dengan gotong royong, suntik vaksin bisa dipercepat. ’’Dengan kolaborasi itulah, data per 28 Juli, Jatim masih tertinggi di dalam vaksinasi,’’ paparnya.
Mantan menteri sosial (Mensos) itu menuturkan, capaian vaksinasi tersebut buah kerja keras bersama.
Seluruh instansi bahu-membahu mempercepat imunisasi. Namun, Khofifah mengingatkan bahwa meski sudah mendapatkan vaksin, warga diminta tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Percepatan vaksinasi memang sangat dibutuhkan. Pasalnya, pemprov serta pemkot memiliki target tinggi. Sebelum akhir tahun, seluruh warga di Jatim harus sudah divaksin. Herd immunity tercapai.
Di Jatim, capaian vaksinasi Surabaya paling tinggi. Persentasenya mencapai 60 persen. Perinciannya, warga yang sudah mendapatkan suntik vaksin dosis pertama sebanyak 1,4 juta orang dan yang menerima dosis kedua 750 ribu orang.
Wali Kota Eri Cahyadi menuturkan, sebelum vaksinasi di Lapangan THOR dihelat, pemkot berbincang dengan panglima Koarmada II. Dalam pertemuan tersebut, Eri menyampaikan bahwa tidak sedikit warga Surabaya yang belum mendapatkan vaksinasi. ”Alhamdulillah, kami langsung dibantu,’’ ucapnya saat ditemui di Lapangan THOR kemarin.
Eri mengatakan, dalam waktu dekat pemkot mendapatkan tambahan vaksin. Namun, jumlahnya belum bisa dipastikan. Sebab, pembagian vaksin dilakukan oleh pemprov. ’’Jatim mendapatkan 800 ribuan. Kami menunggu berapa yang diberikan ke Surabaya,’’ tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Febria Rachmanita menyatakan, setelah mendapatkan tambahan vaksin, imunisasi akan dikebut. Warga yang belum imunisasi didata. Selanjutnya, mereka bergiliran mendapatkan vaksinasi.
Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita, menambahkan bahwa jenis vaksin yang didapatkan beragam. Mulai AstraZeneca, Sinovac, hingga Moderna. Khusus merek Moderna diberikan kepada nakes. ’’Sebagai booster. Karena banyak yang terpapar Covid-19,’’ jelasnya.