Pemkot Bentuk 11 Kampung Sayur
Hasil Panen Bisa Dinikmati Bersama
SURABAYA, Jawa Pos – Tidak sedikit kebiasaan baru hingga hobi anyar muncul selama masa pandemi. Salah satunya, bertanam dengan hidroponik. Melihat kondisi lahan metropolis yang tak luas, berhidroponik memang menjadi pilihan pas.
Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya Rahmad Kodariawan mengatakan, sejak 2017, DKPP membagikan ribuan peralatan juga benih tanaman hidroponik kepada masyarakat. Namun, setelah dievaluasi, tidak lebih dari 30 persen tanaman yang berhasil.
Dia mengungkapkan, tahun ini Pemkot Surabaya melalui DKPP membentuk kampung sayur di 11 kampung tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Mulai barat, timur, selatan, hingga utara.
Kampung sayur di Surabaya Barat ada di Kelurahan Simomulyo Baru, Sukomanunggal. Tepatnya di RT 9, RW 3. Beragam benih sayuran dibagikan. Salah satunya, selada air. ”Ada juga pakcoy. Kami berikan bersama peralatannya juga,” imbuhnya.
Tidak hanya membagikan peralatan dan benih, DKPP juga memberikan pendampingan. Hal itu bertujuan untuk memantau dan memberikan masukan kepada warga. Dengan demikian, bertanam hidroponik bisa berhasil. Sementara itu, penanaman dan pemanenan diserahkan kepada warga.
Lurah Simomulyo Baru Mochammad Habib mengungkapkan, aktivitas hidroponik menjadi kegiatan positif yang dapat dipilih warga selama pandemi. Hasil panen pun bisa dinikmati bersama. ”Jadi, ada unsur ketahanan pangan yang kuat. Sehingga, warga kalau butuh sayuran bisa lebih mudah aksesnya,” jelasnya.
Kader lingkungan RT 9, Simomulyo Baru, Yaning menyatakan, dalam hidroponik, pihaknya tidak hanya melibatkan tetangga kanan dan kiri. Satgas Covid-19 di wilayahnya pun ikut terlibat. ”Yang biasanya mereka bertugas untuk urusan Covid-19. Mereka ada tugas baru di hidroponik ini tanpa melupakan tugasnya,” imbuhnya.