Usulkan Warga Isoman Juga Dapat Jatah Makan
SIDOARJO, Jawa Pos – Efektivitas dapur umum yang terpusat di Dinas Sosial (Dinsos) Sidoarjo menjadi salah satu evaluasi Komisi D DPRD Sidoarjo kemarin. Salah satunya terkait dengan distribusi makanan yang hanya diperuntukkan warga yang menjalani isolasi di selter. Warga yang isolasi mandiri (isoman) di rumah tidak terjangkau.
”Nah, yang di rumah bagaimana,” keluh Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Dhamroni Chudlori. Menurut dia, makanan warga isoman di rumah juga menjadi salah satu tanggung jawab pemerintah. Apalagi, di dapur umum rata-rata tidak sampai 100 makanan yang dikirim dalam sekali makan. Itu pun diperuntukkan tenaga kesehatan di selter.
Dia menyarankan lebih efisien jika suplai makanan dikoordinasi desa dengan melibatkan warung sekitar. Data dari desa sesuai dengan jumlah warga isoman di desa. Itu dapat meningkatkan perekonomian di desa karena warung kecil dilibatkan. Pengiriman juga bakal lebih cepat.
Menanggapi hal itu, Bupati Sidoarjo
Ahmad Muhdlor Ali menyebutkan, warga isoman di rumah sudah diberi bantuan sembako. Ada bantuan 10 kg beras, 1 kg gula, 1 liter minyak, dan 1 kg tepung terigu untuk pasien isoman di rumah. Sementara itu, dapur umum memang meng-cover tiga kali makan sehari di selter-selter.
”Masalahnya, ada kecenderungan masyarakat enggan masuk selter. Tapi, masak kita paksa orang masuk ke selter,” katanya.
Seandainya mau ke selter, dapur umum bisa menyediakan 1.500 porsi dalam sehari. Dia menyampaikan, jangan sampai masyarakat berpikir terkena Covid-19 adalah aib.
Seandainya positif, jangan hanya mengurung diri dan bersifat pasif. Waktu sakit harus segera melapor. Dengan begitu, jika ada hal yang tidak diinginkan, mereka bisa cepat ditangani. Termasuk jika tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri di rumah. ”Takutnya enggan ke selter, tapi di rumah saja tanpa pemberitahuan. Yang bahaya di situ,” ujarnya.