Jawa Pos

Pasien Stagnan Berkurang, BOR di RS Turun

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Pasien Covid-19 yang memerlukan ruang isolasi khusus mulai tertangani. Karena itu, jumlah pasien yang dirawat di isolasi instalasi gawat darurat (IGD) juga sudah berkurang. Persentase bed occupancy ratio (BOR) isolasi bagi pasien pun mulai turun.

”Sekarang BOR di rumah sakit rujukan sudah di angka 74 persen. Layanan IGD sudah banyak yang kembali dibuka. Bahkan, ada yang sejak dulu menerima pasien (non-Covid, Red),” kata Kepala Dinkes Sidoarjo drg Syaf Satriawarm­an SpPros.

Sebelumnya, BOR rumah sakit rujukan Covid di Sidoarjo pernah mencapai 98 persen. Saat itu rumah sakit rujukan masih berjumlah 11. Bahkan, di beberapa rumah sakit angkanya lebih dari 100 persen. Setelah ada penambahan delapan rumah sakit rujukan anyar, persetase BOR berkurang. Penguranga­n terus terjadi hingga saat ini.

Menurut dia, angka tersebut juga dipengaruh­i berkurangn­ya warga yang positif Covid. Selain itu, makin sedikit warga terpapar yang bergejala sedang dan berat. Dengan demikian, mereka tidak perlu mendapat perawatan di ruang isolasi rumah sakit. Warga cukup melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Sebagian besar dari mereka memang lebih banyak isoman di rumah. Tidak memakai layanan selter isolasi.

Syaf menyatakan, salah satu rumah sakit yang masih banyak menangani pasien Covid adalah RSUD Sidoarjo. Sebagai rumah sakit terbesar dan terkenal, RSUD Sidoarjo menjadi jujukan warga yang ingin berobat. Dengan begitu, ruang isolasi masih banyak yang menempati. ”Di rumah sakit rujukan lain masih padat juga. Tapi, beberapa sudah sedikit pasiennya,” lanjut Syaf.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia