Jawa Pos

Branding Cerdas di Masa Pandemi dengan Medsos

Kala produk-produk bermerek terus menggoda, tapi harga tak terjangkau, kadang hati menjadi galau. Sebagai solusi, barang preloved jadi pilihan. Produk seken bermerek dengan kualitas prima itu pun terus diburu konsumen secara online atau di event bazar.

-

BERANGKAT dari kecintaan terhadap produk high brand sekaligus keinginan untuk lebih mengedepan­kan bisnis jual beli preloved branded,

owner Adelsbags dan Irresistib­le Bazaar Marisa Tumbuan mampu membangun ekosistem bisnis yang unik dan dicari banyak orang.

’’Sebenarnya, butik preloved bukan sesuatu yang inovatif. Tapi, butik preloved adalah salah satu passion saya terhadap penjualan barangbara­ng preloved yang saya kembangkan lagi di bazar,’’ papar Marisa saat dihubungi Senin (19/7).

Dia lantas mengenang perjalanan awalnya merintis bisnis. Kala itu, dia harus bekerja di rumah karena sedang hamil anak kedua. Selain karena suka memakai item bermerek, dia menyebut potensi bisnis di bidang itu bagus.

Ditambah passion dan knowledge yang mumpuni, Marisa mulai berjualan barang preloved via online. Dengan memanfaatk­an jaringan pertemanan yang luas dan bagus, Adelsbags pun bisa berjalan dengan baik hingga kini.

Tingginya minat masyarakat terhadap barang

preloved bermerek membuat Marisa membentuk komunitas penjual online yang tepercaya. Seiring berjalanny­a waktu, bisnisnya berkembang dan merambah ke bazar. Dia berinisiat­if membuat event yang mempertemu­kan penjual dan pembeli barang bermerek sehingga tercipta Irresistib­le Bazaar.

Namun, bazar tersebut akan kembali digelar setelah pandemi mereda. Marisa men-support penuh upaya pemerintah terkait penanganan pandemi. Menurut dia, bisnis memang harus tetap jalan, tapi bisa dilakukan dengan cara lain. Salah satunya dengan live di media sosial.

’’Untuk saat ini dengan situasi yang tidak memungkina­n, saya mengganti cara branding dengan live bareng public figure seperti Nadia Mulya, Cynthia Giring, Tities Saputra, Bimo Permadi, dan Wulan Guritno,’’ papar Marisa.

Hal itu merupakan salah satu tips agar bisnisnya bertahan. Dengan demikian, butik preloved

branded-nya terus berjalan. Karyawan butik pun bisa tetap bekerja.

Tak jarang Marisa memberikan promo untuk pelanggan. ’’Misalnya, ada hadiah yang diberikan kepada para penitip barang yang sold,’’ ucapnya.

Soal koleksi yang paling dicari, kata dia, sekarang tiap orang memiliki karakter kuat sehingga punya gaya dan selera fashion masingmasi­ng. Berbeda dengan zaman dulu yang masih mengikuti trendsette­r. Semua merek global diburu, baik brand US maupun Europe. Namun, saat ini yang paling banyak dicari adalah merek Chanel.

Dalam berbisnis, jalani apa yang sudah menjadi minat kita serta harus konsisten dan berdedikas­i tinggi. Semua profesi bisa sukses dan bagus hasilnya, bergantung tekad dan cara menjalanka­nnya. Yang terpenting harus jujur, karena bagaimanap­un bisnis itu lebih baik kalau berjalan panjang.’’

MARISA TUMBUAN

Owner Adelsbags dan Irresistib­le Bazaar

 ?? DOK: IRRESISTIB­LE BAZAAR 13 ?? BERTEMUNYA KONSUMEN DAN SELLER TEPERCAYA: Sebelum pandemi, Marisa rutin mengadakan Irresistib­le Bazaar. Namun, selama pandemi, Marisa fokus branding ke butiknya dengan live bareng seleb di media sosial.
DOK: IRRESISTIB­LE BAZAAR 13 BERTEMUNYA KONSUMEN DAN SELLER TEPERCAYA: Sebelum pandemi, Marisa rutin mengadakan Irresistib­le Bazaar. Namun, selama pandemi, Marisa fokus branding ke butiknya dengan live bareng seleb di media sosial.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia