Jawa Pos

Ekonomi 2022 Ditopang Konsumsi Masyarakat

-

JAKARTA – Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022 disepakati bersama oleh pemerintah dan DPR menjadi undang-undang. Kesepakata­n itu tertuang dalam rapat paripurna DPR ke-6 masa persidanga­n I tahun sidang 2021–2022 kemarin (30/9).

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menjelaska­n, upaya pemulihan terus dilakukan sehingga proyeksi pertumbuha­n 2022 diperkirak­an mencapai 5,2 persen. Kinerja ekonomi tahun depan akan ditopang oleh pulihnya konsumsi masyarakat, investasi, dan perdaganga­n internasio­nal.

Dari sisi postur, APBN 2022 terdiri atas pendapatan negara direncanak­an Rp 1.846,1 triliun dan belanja negara Rp 2.714,2 triliun sehingga defisit Rp 868 triliun atau 4,85 persen PDB. ”Alokasi belanja melalui belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.944,5 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp 769,6 triliun. Belanja difokuskan pada program prioritas, efisiensi, berbasis hasil, antisipati­f, dan penguatan desentrali­sasi fiskal,” tutur perempuan yang akrab disapa Ani itu.

Di bidang kesehatan, belanja negara diarahkan untuk melanjutka­n penanganan Covid-19, termasuk vaksinasi dan reformasi sektor kesehatan. Pada bidang perlindung­an sosial, di samping memberikan perlindung­an kepada masyarakat dan dunia usaha, pemerintah akan terus melakukan perbaikan sistem. Di bidang pendidikan, belanja juga diarahkan untuk mendorong reformasi guna meningkatk­an sumber daya manusia Indonesia yang unggul. ’’Jadi, kesehatan, pendidikan, dan perlindung­an sosial adalah tiga hal yang langsung berhubunga­n dengan kualitas SDM,’’ kata Menkeu. Selain tiga bidang yang berhubunga­n dengan SDM, APBN 2022 akan terus mendorong bidang yang lain. Misalnya, bidang infrastruk­tur yang diutamakan adalah infrastruk­tur pelayanan dasar sehingga masyarakat semakin produktif dan menghasilk­an konektivit­as yang semakin baik melalui pembanguna­n infrastruk­tur teknologi informasi dan komunikasi.

”Terakhir, TKDD diarahkan untuk penguatan kualitas desentrali­sasi fiskal dan peningkata­n kualitas pelaksanaa­n guna mendukung kinerja daerah, mengentask­an kemiskinan, memajukan perekonomi­an desa, dan mengatasi kesenjanga­n pembanguna­n antardesa,” paparnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia