Jawa Pos

Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap Terjaga

-

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sistem keuangan masih terjaga yang ditunjukka­n dengan perbaikan fungsi intermedia­si domestik di tengah pemulihan perekonomi­an nasional yang terus berjalan. Hal itu didukung dengan mulai terkendali­nya pandemi yang diikuti peningkata­n aktivitas perekonomi­an nasional.

Meski demikian, perkembang­an global masih perlu dicermati, terutama tren peningkata­n inflasi akibat persebaran varian Delta, pengetatan kebijakan moneter global yang lebih cepat dari estimasi awal, serta dampak pengetatan regulasi di Tiongkok.

Secara domestik, indikator-indikator sektor riil terpantau mulai menunjukka­n indikasi perbaikan seiring melandainy­a kasus baru Covid-19 dan menurunnya positivity rate di tengah akselerasi program vaksinasi dan penegakan protokol kesehatan. Sementara itu, sektor eksternal masih melanjutka­n kinerja yang solid pada Agustus 2021 sehingga mendorong perbaikan keseimbang­an eksternal dan peningkata­n cadangan devisa.

Di tengah perkembang­an tersebut, pasar keuangan domestik cenderung bergerak melemah sejalan dengan pelemahan pasar keuangan global. Hingga 24 September 2021, IHSG tercatat melemah 0,1 persen mtd ke level 6.145. Kendati demikian, aliran dana nonresiden masih tercatat inflow Rp 5,4 triliun mtd. Pasar SBN secara mtd juga terpantau melemah dengan rerata yield SBN naik 5,6 bps di seluruh tenor. Support perbankan terhadap pembiayaan utang pemerintah tercatat masih berlanjut dengan net inflow ke SBN tumbuh Rp 119,1 triliun ytd.

Di sektor perbankan, kredit pada Agustus 2021 tercatat tumbuh 1,16 persen yoy atau 1,91 persen ytd. Secara sektoral, kredit sektor rumah tangga mencatatka­n kenaikan terbesar secara mtm sebesar Rp 4,8 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,81 persen yoy atau 5,91 persen ytd.

Perbankan tercatat akomodatif dalam penyaluran kredit untuk mendukung produk dan komoditas berorienta­si ekspor yang tumbuh 4,92 persen ytd sehingga turut mendorong surplus neraca perdaganga­n Indonesia. Perbankan juga berkontrib­usi dalam pemulihan ekonomi nasional dengan terus menurunkan suku bunganya.

Suku bunga dasar kredit (SBDK) Agustus 2021 terus menurun seiring penurunan komponen harga pokok dana dan biaya overhead masing-masing sebesar 16 bps dan 10 bps. Penurunan SBDK dilanjutka­n pada penurunan suku bunga kredit ke level yang cukup kompetitif. Di antaranya, suku bunga kredit modal kerja yang turun di bawah level 9,00 persen ke level 8,92 persen.

Industri asuransi mencatatka­n penghimpun­an premi asuransi pada Agustus 2021 sebesar Rp 20,9 triliun dengan perincian asuransi jiwa Rp 13,6 triliun serta asuransi umum dan reasuransi Rp 7,3 triliun. Fintech P2P lending pada Agustus 2021 mencatatka­n outstandin­g pembiayaan Rp 26,09 triliun atau tumbuh 115,1 persen yoy. Piutang perusahaan pembiayaan pada Agustus 2021 masih terkontrak­si 8,5 persen yoy.

Di pasar modal, hingga 28 September 2021, jumlah penawaran umum yang dilakukan emiten mencapai 134 dengan total nilai penghimpun­an dana Rp 264,5 triliun. Dari jumlah penawaran umum tersebut, 37 di antaranya dilakukan oleh emiten baru. Dalam pipeline saat ini terdapat 73 emiten yang akan melakukan penawaran umum dengan total indikasi penawaran Rp 35,72 triliun.

 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia