CR7 Bertabur Rekor, Big Rom ”Dikantongi” Bonucci
MANCHESTER – Cristiano Ronaldo dan Romelu Lukaku memiliki ekspektasi yang sama menghadapi pertandingan Liga Champions kemarin (30/9). Ronaldo memburu gol pertamanya ke gawang Villarreal CF dengan kostum Manchester United, sedangkan Lukaku ingin memperbaiki statistik buruknya saat berjumpa Juventus. Hasilnya adalah: Ronaldo berhasil dan Lukaku gagal.
CR7 menandai penampilan ke-178 di Liga Champions (terbanyak atau menyalip Iker Casillas dengan 177 laga) dengan mencetak gol penentu kemenangan United pada menit kelima injury time.
Itu sekaligus satu-satunya tembakan tepat sasaran pemain 36 tahun tersebut sepanjang laga.
”Ronaldo melakukan kebiasaannya. Satu peluang krusial dan berbuah gol. Di sini (Old Trafford, Red) hal seperti itu kerap terjadi,” papar pelatih United Ole Gunnar Solskjaer kepada The Guardian.
Di Allianz Stadium, Lukaku kembali menemui batu sandungan saat menghadapi Juve. Dari tujuh pertemuan secara keseluruhan, Big Rom hanya mampu mencetak satu gol. Itu pun melalui eksekusi penalti. Plus hanya sekali kemenangan.
Kritik mantan pelatih Lukaku di Inter, Antonio Conte, kepada pelatih Chelsea Thomas Tuchel seusai laga mungkin benar. Menurut Conte, Tuchel hanya mampu memaksimalkan kemampuan Lukaku sebagai striker di kotak 16. Padahal, top scorer sepanjang masa timnas Belgia itu juga punya kemampuan melakukan build up serangan dari luar kotak 16.
Seiring Lukaku hanya jadi target man, pertahanan Juve yang dipimpin Leonardo Bonucci pun dengan mudahmeredam nya. Ditambah Bon u c ci punya resep jitu ”mengantongi” Lukaku.
”Anda harus punya mindset siap bertarung dengannya selama 100 menit. Hindari adu fisik atau adu sentuhan dengannya. Langsung turun ke belakang ketika tim dia menguasai bola dan jangan sampai dia membelakangi Anda ,” beber bek tengah berusia 34 tahun tersebut kepada The Athletic.