Tambah 4 Emas, Tetap Peringkat Ke-4
Peluang Voli Putra dan Tenis Pertahankan Gelar
JAYAPURA – Pundi-pundi emas Jawa Timur (Jatim) mulai berdatangan. Kemarin runner-up PON 2016 itu mengumpulkan empat medali emas. Dua dari cabang olahraga (cabor) wushu, lalu masing-masing satu dari sepatu roda dan panjat tebing. Meski mendulang empat emas, posisi Jatim dalam daftar perolehan medali tak beranjak dari peringkat keempat.
Alisya Melinar menjadi salah satu penyumbang emas dari wushu. Dia meraih poin tertinggi di nomor taolu taiji jian-taiji quan. Kemenangan itu malah di luar dugaan. Sebab, Alisya tampil dalam kondisi cedera. ”Engkel saya sakit. Tapi, saya selalu motivasi diri sendiri,” kata Alisya.
Meski sakit, Alisya justru mampu tampil maksimal. Apa rahasianya? ”Saya ini kan nggak ditarget medali. Jadi, main lepas saja. Nggak ada beban sama sekali. Makanya saya nggak menyangka bisa mendapat emas. Apalagi ini PON pertama saya,” terangnya.
Penampilan Alisya sampai dipuji sang pelatih, Sherly Hoediono. ”Dia berhasil menunjukkan yang terbaik. Ini bagus untuk motivasi teman yang lain,” katanya.
Dari sepatu roda, torehan emas datang dari nomor rellay 3.000 meter. Jitasabha Nikko, roller Jatim peraih emas, mengaku sangat lega. ”Ini jadi pembuktian saya sekaligus penebusan atas kegagalan sebelumnya,” ujar Nikko. Sebelumnya, di nomor 1.000 meter, dia hanya meraih medali perak.
Jumlah emas Jatim bakal terus berdatangan. Sebab, hari ini beberapa cabor unggulan menggelar laga final. Salah satunya tenis. Tim beregu Jatim, baik putra maupun putri, sama-sama lolos ke babak final. Di laga final nanti, tim putra akan menghadapi Bengkulu. Sementara itu, tim putri menghadapi DKI Jakarta. Artinya, Jatim berpeluang kembali mengawinkan gelar beregu. ”Kami memang menargetkan mampu menyapu bersih semua medali di tenis kali ini,” kata M.J. Edo, manajer tim tenis Jatim, kepada Jawa Pos.
Selain tenis, nomor unggulan juga dimulai kemarin. Voli indoor, misalnya. Jatim merupakan juara beregu putra dalam lima edisi terakhir PON. Tim putra berpeluang memperpanjang rekor setelah di laga perdana menang 3-0 atas Sumatera Utara. ”Anak-anak memang main bagus. Tapi, saya belum puas. Ada beberapa spike yang belum sempurna,” kata Ibarsjah Danu, pelatih tim voli putra, kepada Jawa Pos.
Sayang, tim putri gagal meraih kemenangan. Mereka kalah 1-3 oleh kontingen Jawa Tengah. ”Anak-anak masih sangat grogi. Padahal, saat latihan mainnya sudah bagus,” terang pelatih voli putri Taufiq Hidayat.