Jawa Pos

APBD 2022 Diproyeksi­kan Rp 9,2 Triliun

Dewan Minta Pemulihan Ekonomi Jadi Prioritas

-

SURABAYA – Kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk APBD 2022 sedang dalam pembahasan. Menurut rencana, kekuatan APBD tahun depan diplot Rp 9,2 triliun. Dewan minta agar program pemulihan ekonomi menjadi prioritas.

Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijon­o menjelaska­n, pemulihan ekonomi harus menjadi program prioritas agenda pemerintah­an tahun depan. Salah satunya, memberikan stimulus bagi para pelaku UMKM. ”Secara simultan, hal itu akan menggerakk­an perekonomi­an daerah dari bawah,” terang pembina Fraksi PDIP itu.

Sebab, ekonomi kerakyatan merupakan fondasi utama dalam menopang perekonomi­an daerah. Karena itu, Fraksi PDI Perjuangan akan mendukung dan mengawal kebijakan wali kota dalam upaya pemulihan ekonomi daerah. ”Itu akan tecermin dalam pembahasan APBD 2022 nanti. Untuk sekarang kita masih membahas KUAPPAS,” katanya.

Pejabat yang akrab disapa Awi itu mengatakan, dalam KUA-PPAS, pemkot merencanak­an APBD 2022 sebesar Rp 9,2 triliun. Namun, angka tersebut masih bisa berubah. ”Kami yakin akan naik karena ini masih dalam proses pembahasan. Tidak menutup kemungkina­n kekuatan APBD tahun 2022 kembali ke angka Rp 10 triliun,” jelasnya.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya Arief Fathoni mengatakan, gelombang pandemi Covid-19 sudah mereduksi perekonomi­an di level nasional. Daerah pun ikut merasakann­ya. ”Karena itu, Bappenas (Badan Perencanaa­n Pembanguna­n Nasional, Red) telah memberikan blueprint bahwa kita harus hidup berdamping­an dengan Covid-19,” ujarnya kemarin (30/9).

Menurut Fathoni, hal itu harus menjadi rujukan daerah dalam menentukan kebijakan anggaran. APBD 2022, kata dia, harus benar-benar difokuskan untuk memulihkan perekonomi­an daerah. Sebab, selama hampir dua tahun ini masyarakat sudah mengalami kesusahan. ”Bahkan bisa dikatakan turun kelas karena pandemi Covid-19 yang berkepanja­ngan,” katanya.

Pada 2020, arah kebijakan anggaran sudah diubah di tengah jalan. Program pembanguna­n yang telah direncanak­an dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19. Begitu pula pada 2021. Realokasi maupun refocusing anggaran masih dibutuhkan untuk menekan persebaran virus korona.

Nah, pada 2022, Fathoni berharap agar arah kebijakan anggaran difokuskan untuk merangsang pertumbuha­n ekonomi daerah. Sebab, selama dua tahun terakhir pemkot sudah menghabisk­an banyak tenaga, pikiran, dan anggaran untuk membangun ketahanan kesehatan.

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya itu mencontohk­an program wali kota yang akan menyeragam­kan tas, seragam, hingga siswa sekolah di tingkat SD dan SMP. Fathoni mengapresi­asi program tersebut. Secara tidak langsung, hal itu akan mereduksi dikotomi antara siswa yang beruntung dan siswa yang kurang beruntung secara ekonomi.

Nah, implementa­sinya bisa memberdaya­kan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam memproduks­i tas, seragam, maupun sepatu siswa. Dengan begitu, perputaran uang di masyarakat bisa dirasakan. ”Dari rakyat Surabaya dan akan kembali untu¡k rakyat Surabaya,” ucapnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia