Angka Kunjungan Berangsur Naik
Sebagian Resto Belum Aktifkan PeduliLindungi
SURABAYA – Traffic kunjungan restoran semakin baik. Aktivitas di luar rumah makin berdampak baik bagi transaksi penjualan. Optimisme pengusaha restoran pun ikut terdongkrak untuk pekan-pekan mendatang.
”Sudah banyak yang berani makan di tempat. Walau yang daring juga tetap ada,” ucap Hendrayani Lukito, pengusaha restoran di kawasan G-Walk.
Meski sudah naik, angka kunjungan sebenarnya belum mencapai kondisi normal seperti sebelum PPKM dulu. Pengelola Depot Djogja itu mengatakan, restoran mungkin sudah tampak ramai, tapi sebenarnya belum pulih betul. Pengunjung masih pilih-pilih lokasi dan melihat keramaian saat itu.
Kenaikan traffic juga dirasakan sebuah restoran kawasan HR Muhammad. Budi Setiawan, pengelola Waroeng Pati, menyebutkan, kenaikan kunjungan sudah mencapai 40 persen. ”Meski belum sampai 50 persen dari kapasitas aslinya dulu ya,” ungkap pria jangkung tersebut.
Menurut Budi, kenaikan tersebut ditunjang banyaknya karyawan dari perkantoran sekitarnya. Berangsur normal aktivitas perkantoran, berangsur naik pula traffic pengunjung restoran. Pada jam makan siang, restoran kembali tampak dipadati pengunjung.
”Meskipun begitu, kami tetap menawarkan menu layanan daring yang berbeda. Karena masih banyak juga yang minat ternyata,” sambungnya.
Sejak pertengahan September, ratusan restoran di Surabaya mulai mengaktifkan check-in di aplikasi PeduliLindungi. Pemasangan memang diakui belum merata. Bergantung pengelola masing-masing. ”Kami sudah pasang. Dan sejauh ini tidak terlalu berpengaruh ke traffic sih,” ungkap Budi.
Berbeda dengan Hendrayani. Hingga saat ini, pihaknya belum mengaktifkan check-in di aplikasi. Dia mengakui sedikit ragu untuk memasang QR code tersebut. ”Kalau pasang apa tidak ribet ya nanti. Mengingat traffic -nya juga belum pulih normal lagi,” tuturnya.
Dia juga menyoroti bahwa aplikasi PeduliLindungi sulit diakses bagi beberapa orang. belum lagi para pengunjung yang memang belum mengunduh aplikasi tersebut pada gawainya dengan berbagai alasan. ”Saya sendiri sempat gagal saat daftar, jadi masih menyoroti kenyamanan aplikasinya juga,” tambahnya.