Siapkan Perahu dan Dermaga Apung
Dukung Wisata Air Kalimas
SURABAYA – Penambahan rute wisata air ke wilayah utara dilakukan akhir tahun ini. Untuk mendukung program tersebut, Pelindo III terus menata Taman Petekan. Sejumlah sarana ditambahkan untuk memudahkan penumpang naik turun perahu.
Pelindo III telah memasang ponton terapung di Taman Petekan. Sarana itu dipasang di dua titik. Selain untuk keamanan penumpang perahu, dermaga apung berfungsi untuk memantau debit air.
Kepala Humas PT Pelindo III Regional Jatim Rendy Fendy menyatakan, Taman Petekan menjadi salah satu ikon wisata Kalimas di sisi utara. Pelindo telah menyiapkan perahu yang akan dipakai untuk wisatawan. ”Nanti wisatawan naik turun lewat dermaga di Taman Petekan,” kata Rendy.
Lantas, kapan perahu bakal difungsikan? Rendy menjelaskan bahwa rencana pengoperasian perahu masih dibahas. ”Belum diketahui. Yang pasti, mekanisme naik perahu sudah dibuat,” jelas Rendy.
Saat ini perahu wisata di kawasan utara memang belum bisa dioperasikan. Pelindo masih menunggu pembangunan Rumah Pompa Petekan rampung. Sebab, selama proyek berlangsung, sungai belum bisa dilewati perahu secara maksimal.
Selain pembangunan rumah pompa belum tuntas, masih banyak persoalan yang perlu diselesaikan terkait dengan wisata air. Kawasan Sungai Kalimas sisi utara belum sepenuhnya tertata. Banyak sampah yang dibuang ke sungai. Selain itu, sebagian plengsengan di bantaran kali rusak.
Wisata Air Kalimas merupakan program andalan Pemkot Surabaya. Sebelumnya, ada rute perahu dari Taman Ekspresi hingga Taman Prestasi. Rencananya, rute diperpanjang melewati Jembatan Merah dan berujung di Petekan. Tujuan program itu bukan sekadar wisata susur sungai. Pemkot juga berkeinginan membuat wisata heritage kota tua. Keinginan tersebut diwujudkan dengan mengajak turis melihat bangunan bersejarah dari perahu di atas sungai.
Rendy menegaskan, saat ini Taman Petekan telah dibuka untuk masyarakat umum. Ada sejumlah syarat yang wajib dipenuhi pengunjung. Selain memindai QR code melalui aplikasi PeduliLindungi, mereka harus sudah menjalani vaksinasi. ”Prokes tetap diterapkan. Jumlah pengunjung dibatasi untuk mencegah kerumunan,” ujar Rendy.