Koneksikan Pusat Destinasi di Sepanjang Kalimas
Potensi Naikkan PAD dan UMKM
SURABAYA – Wisata perahu Kalimas dinilai memiliki potensi besar menarik banyak pengunjung. Termasuk, mampu menaikkan pendapatan asli daerah (PAD). Asalkan, ada beberapa pembenahan. Salah satunya, terkoneksikanya destinasi di sepanjang Kalimas.
Beberapa pakar menyebutkan, wisata perahu Kalimas mampu mengundang banyak pengunjung. Dengan begitu, dampaknya bisa menumbuhkan geliat perekonomian sekitar. Termasuk, naiknya PAD Kota Surabaya. ”Ini memiliki potensi besar, termasuk untuk memulainya transportasi sungai,” kata pakaf Maritim, Ali Yusa kemarin (30/9).
Hanya saja, kata dia, untuk mewujudkan hal tersebut, butuh beberapa pembenahan. Yakni, perlunya konektivitas beberapa titik di kawasan Kalimas. ”Saat ini, titik keberangkatan wisata perahu Kalimas hanya di Taman Prestasi. Harusnya bisa memanfaatkan titik sepanjang Kalimas,” lanjutnya.
Misalnya, batasan titik pengambilan penumpang dimulai di belakang Kayoon. Di sana, nantinya ada banyak titik yang berpotensi besar menjadi jujukan penumpang. Salah satunya, area Monkasel. Titik itu disebut Yusa sebagai
destinasi. Begitu juga di kawasan Skate Park. ”Di sana banyak anak muda dan tempat tongkrongan,” kata Pembina IKA ITS Jatim tersebut.
Jadi, lanjut dia, di beberapa titik keramaian itu seharusnya ada pemberhentian untuk kapal wisiata. Dengan begitu, fungsinya tak hanya untuk wisata keluarga. Tapi juga untuk transportasi sungai.
Apalagi, Kalimas melewati tempat strategis. Misalnya, kantor Siola, kantor Dinas Pendidikan Jatim, dan Museum Pendidikan. ”Bila perlu setiap SWK di tepi sungai dibuatkan dermaga,” terangnya.
Menurut dia, PAD bisa didapat tak hanya dari tiket wisata. Tapi juga dari sisi lainnya. Misalnya, parkir dan pajak dari sektor usaha yang ada sekitar Kalimas. Selain itu, dampaknya jelas pada aktivitas ekonomi di sekitar Kalimas. Sebab, banyak sentral UMKM di sekitarnya.
Menurut Yusa, cara tersebut hanya menambah fungsi kapal dan jumlah dermaga. Termasuk titik pengambilan penumpang. ”Jadi, banyaknya titik keramaian sepanjang Kalimas itu harusnya bisa dimanfaatkan. Dengan kata lain, wisata perahu Kalimas pelan-pelan menjadi alternatif transportasi,” tambahnya.
Dosen Transportasi Teknik Sipil ITS Wahju Herijanto mengatakan, hal itu sangatlah bisa terjadi. Sebab, kawasan Kalimas dulu memang pernah dibuat begitu. Saat itu, Kayoon juga sebagai lokasi dermaga. ”Perlu difungsikan lagi kanal lock di pintu air,” ucapnya.
Selain itu, normalisasi Kalimas perlu dilakukan. Saat ini kondisinya cukup dangkal. Sedimentasi yang ada harusnya dikeruk. Di sisi lain, penataan pemandangan tepi kali juga harus dilakukan.