Pembukaan KRM Tunggu Wali Kota
SURABAYA – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Surabaya telah berada di level 1. Namun, pengoperasian tempat wisata di bawah naungan Pemkot Surabaya belum bakal dibuka dalam waktu dekat. Misalnya, di Kebun Raya Mangrove (KRM) Surabaya, pengelola masih menunggu instruksi dari wali kota.
Suasana KRM Surabaya tampak sepi kemarin (30/9) pagi. Hanya tampak petugas yang berjaga di pintu masuk. Petugas menghalau pengunjung yang telanjur datang ke lokasi. Sejak ditutup saat kasus Covid-19 di Surabaya meninggi, tidak sedikit orang-orang yang memaksa datang. Mereka pun harus balik kucing karena pengoperasian sepenuhnya tutup. Hanya aktivitas perawatan yang berjalan di sana.
Namun, saat tutup itu, kehidupan di dalam terus bergeliat. Petugas melakukan banyak perubahan pada tempat itu. Berbagai fasilitas tambahan dibangun sebagai persiapan untuk menyambut pengunjung saat buka.
Salah satunya adalah gapura di pintu masuk. Kemarin (30/9) pembangunan tetenger itu telah rampung. Petugas melakukan pengecatan. ’’Kami beri sentuhan warna natural sesuai dengan kondisi alam di sini,’’ terang Koordinator KRM Surabaya Ahmad Yani.
Dia menyatakan, selain pembangunan gapura, penambahan rangka lengkung untuk taman gantung telah selesai. Nanti di sepanjang jalan menuju pusat informasi mangrove, pengunjung disuguhkan tanaman sulur dan bunga gantung. ’’Termasuk membangun gazebo baru untuk tempat bersantai pengunjung,’’ katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya Yuniarto Herlambang menyatakan, meskipun kasus di Surabaya sudah menurun, tempat itu masih ditutup. ’’Untuk mencegah kerumunan, memang KRM Surabaya ditutup dulu selama kebijakan itu berjalan,’’ katanya.
Selama tutup, Herlambang menyebutkan, aktivitas di dalam KRM Surabaya masih tetap berjalan. Mulai perawatan rutin, penanaman, hingga penambahan fasilitas. Petugas pun masih masuk seperti biasa. ’’Saat ini kami sedang membenahi fasilitas di dalam. Mulai akses jalan, jogging track, hingga gazebo. Termasuk penambahan tempat untuk PKL,’’ katanya.
Koordinator KRM Surabaya Ahmad Yani menambahkan, riset soal spesies baru juga terus dilakukan. Pencarian jenis mangrove tersebut dilakukan untuk memperkaya koleksi di sana. Sebab, KRM bakal menjadi tempat observasi dan penelitian juga. ’’Spesies di sini kami tambah terus. Kurang lebih sudah hampir 50 tanaman berbagai jenis yang kami identifikasi. Pengunjung yang datang bisa melihat jenis apa saja yang tersebar. Kami sudah siapkan tempat khusus untuk melihat koleksi mangrove itu,’’ ujarnya.