Dapat Tambahan Mesin Anestesi
GRESIK – Pelayanan kesehatan untuk operasi medis di Pulau Bawean semakin terpenuhi. Akhir September lalu, satu mesin anestesi baru saja datang di RSUD Umar Mas’ud Bawean. Karena itu, pasien dengan kebutuhan operasi tanpa penyakit penyerta tidak perlu dirujuk ke Gresik.
Direktur Utama RSUD Umar Mas’ud Bawean Tony S. Hartanto menyatakan, mesin anestesi itu merupakan mesin tambahan. Menurut dia, RS tipe D tersebut sudah memiliki mesin anestesi. ’’Tapi, dengan tambahan ini, tindakan operasi bisa berjalan dua sekaligus,’’ ucapnya.
Tentu, hal itu bakal berdampak positif bagi masyarakat Bawean. Sebab, dengan tersedianya alat anestesi tersebut, masyarakat Bawean yang akan melakukan operasi tidak perlu dirujuk ke Gresik. ’’Tapi, kalau ada kondisi tertentu yang mengharuskan untuk dirujuk, tetap kami rujuk. Misalnya, operasi dengan pasien yang juga sakit jantung,’’ kata dokter umum itu.
Namun, yang menjadi kendala adalah operator mesin tersebut. Tanpa adanya dokter spesialis anestesi, mesin itu hanya berjalan satu unit. ’’Satunya kan yang mengoperasikan dokter, yang satu oleh operator,’’ ucapnya.
Saat ini status dokter spesialis di RSUD Umar Mas’ud merupakan penugasan dari provinsi, yakni spesialis anestesi dan penyakit dalam. Sementara itu, ada tiga orang dari program bantuan pendidikan dokter spesialis (PDS). ’’Ini kan mereka tugas hanya satu tahun, setelah itu diperbarui. Nah, pas masa transisi ini, kadang terjadi kekosongan untuk beberapa bulan,’’ imbuhnya.
Meski demikian, adanya tambahan mesin anestesi bantuan dari Kementerian Kesehatan itu diakui sangat membantu pelayanan di kepulauan itu. ’’Dua alat ini nanti bisa dipisah. Satu untuk penyakit menular dan satu untuk penyakit tidak menular. Atau, bisa berjalan beriringan,’’ tutupnya.