Kucurkan Rp 47 M untuk Siswa SMA/SMK
Cegah Anak Putus Sekolah di Surabaya
SURABAYA – Tahun depan ada angin segar yang siap-siap dirasakan para orang tua, khususnya yang anaknya sedang belajar di bangku SMA/SMK. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana memberikan bantuan kepada siswa SMA/ SMK. Nominal bantuannya mencapai Rp 47,7 miliar.
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, hal itu sudah dibahas dalam rapat Badan Anggaran DPRD Surabaya bersama TAPD Kota Surabaya kemarin. Agendanya, finalisasi dan perangkaan perubahan kebijakan umum APBD serta rancangan prioritas plafon anggaran sementara APBD TA 2022. ”Usulan (beasiswa, Red) bahkan sudah dibahas beberapa tahun lalu, kemudian diangkat lagi dalam pembahasan KUAPPAS APBD 2022,” katanya.
Pemkot, lanjut pria yang akrab disapa Cak Awi itu, bakal mengalokasikan anggaran Rp 47.780.339.650 dalam anggaran belanja untuk beasiswa siswa SMA/SMK yang keluarganya masuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Bantuan
tersebut direalisasikan dalam bentuk seragam dan bantuan SPP.
Politikus dari Fraksi PDIP itu menyatakan, beasiswa puluhan miliar tersebut diberikan langsung kepada siswa. Bukan ke sekolah. Karena itu, tidak perlu dipersoalkan jika SMA/SMK sebetulnya masuk ke ranah kerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Lantas, berapa jumlah siswa yang siap disuntik anggaran beasiswa tersebut? Awi menyebutkan, beasiswa itu akan diberikan kepada 13.515 siswa. Beasiswa akan dikelola dinas kebudayaan, kepemudaan, dan olahraga serta pariwisata (sesuai nomenklatur SOTK baru). ’’Kami berharap dengan plotting anggaran itu, tahun depan siswa-siswa SMA/SMK yang MBR sudah menikmati intervensi kebijakan pemkot,” ungkap politikus kelahiran Blitar, Jawa Timur, itu
Meditasi tingkat awal yang digunakan untuk mencapai ketenangan jasmani dan batin lewat pemusatan pikiran pada satu objek. Alvaro memilih pernapasan sebagai objek fokusnya.
’’Jadi, setiap tarikan napas, embusan napas. Itu yang jadi perhatian kita. Nggak boleh ada hal lain di pikiran,” ucapnya.
Alvaro memang dilatih sang ibu untuk bermeditasi sejak usia 7 tahun. Dia juga cukup sering mengikuti sekolah Minggu Buddha yang melatih meditasi. Kebiasaan itu yang menurut Alvaro mengantarkan dirinya bisa menjajal banyak bidang, bahkan hingga menyabet prestasi.
Bukan hanya bidang matematika. Alvaro juga aktif mencetak prestasi di bidang lain. Sejak duduk di bangku SMP, Alvaro menjajal lomba debat model united nations (MUN). ”Yang diadakan sekolah sendiri maupun sekolah lain. Dulu ya sangat terpaksa karena didaftarkan mama,” kenangnya, kemudian terkekeh.
”Dulu Alvaro ini memang anaknya sangat pemalu. Bukan anak yang suka bersosial,” papar Continuum PR & Events Sekolah Ciputra Cornelia Nathalie. Bisa dibilang, matematika menjadi jalan ninja Alvaro untuk berprestasi kala itu. Lomba debat? Ya kali deh, pikirnya.
”Tapi, waktu itu setelah joint, ternyata seru juga. Topik bahasannya beragam dan interesting sekali buat aku,” imbuhnya. Misalnya, bicara tentang aplikasi TikTok yang pernah menuai kontroversi saat dilarang di beberapa negara. MUN ternyata tak seserius yang dibayangkan. Kini tiap tahun pasti ada waktu khusus yang diluangkan Alvaro untuk ikut lomba sejenis. Terakhir, dia juga menyabet predikat Best Delegates di Sekolah Ciputra MUN 2021.
Alvaro juga sedang menekuni olahraga basket dan musik. ”Sekarang lagi cobacoba bikin beat sendiri dengan aplikasi. Jalin kerja sama dengan beberapa orang biar bisa dipasarkan,” imbuh pria berkacamata itu.
Fokus bagi Alvaro adalah kunci menjajal banyak hal. Punya banyak minat tidak berarti memiliki pikiran yang terpecah ke sana kemari. Tetapi, justru meletakkan fokus pada satu kegiatan di satu waktu. ”Buat jadwal. Kalau sedang dekat lomba matematika, ya habiskan untuk latihan soal. Kalau dekat dengan tanding, ya latihannya dipanjangkan,” imbuhnya. Jadi, lupakan yang lain sementara kalau memang harus fokus ke satu bidang, ya.