Kampus dan Kecamatan Gunakan PeduliLindungi
Syarat Masuk Gedung, Upaya Pencegahan Persebaran Covid-19
SURABAYA – Lingkungan kampus dan kecamatan kini terus berupaya melakukan penguatan protokol kesehatan (prokes). Selain menjalani pengukuran suhu tubuh dan memakai masker, pengunjung wajib memindai barcode di aplikasi PeduliLindungi. Upaya itu dilakukan untuk mencegah persebaran Covid-19.
Misalnya, yang diterapkan di Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Surabaya (Ubaya). Dua kampus tersebut kini semakin memperketat akses keluar masuk kampus. Masyarakat maupun mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan (tendik) yang ingin masuk ke gedung wajib memindai barcode di PeduliLindungi. ”Jadi, kalau belum ikut vaksinasi, mereka tidak boleh masuk,” ujar Rektor Unair Prof Mohammad Nasih.
Awalnya, Unair berencana hanya memasang QR code PeduliLindungi di tiga pintu masuk. Namun, dikhawatirkan terjadi kerumunan di satu lokasi. Akhirnya, penerapan scan barcode PeduliLindungi hanya diizinkan per lokasi atau gedung. ”Saat ini masih satu gedung manajemen Unair yang diwajibkan menggunakan aplikasi PeduliLindungi,” jelasnya.
Nasih menuturkan, tujuan diwajibkannya menggunakan aplikasi PeduliLindungi adalah saling melindungi serta berhatihati. Sekaligus mendorong masyarakat dan mahasiswa untuk ikut vaksinasi. ”Harapan kami, jangan sampai ada warga Unair yang menolak vaksin. Itu sebagai alat bagi Unair agar semua mau ikut vaksinasi,” katanya.
Penggunaan barcode PeduliLindungi berlaku sejak Senin (4/10). Ke depan, bukan hanya di gedung manajemen Unair. Syarat penggunaan PeduliLindungi juga berlaku di semua gedung fakultas. ”Nanti diterapkan di semua gedung. Apalagi, kami berharap ujian tengah semester (UTS) Unair pada akhir Oktober dilaksanakan secara offline,” tutur dia.
Di tempat lain, kantor Kecamatan Mulyorejo dan Tambaksari menerapkan aturan serupa. Ada dua barcode yang tertera sebelum masuk ke ruang pelayanan publik. Satu QR code dipindai untuk masuk ruangan dan satunya lagi untuk keluar ruangan. ”Iya, kami sudah menerapkan ini. Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan tidak ada kendala,” kata Camat Mulyorejo Henni Indriaty.
Kasi Pemerintahan Kecamatan Tambaksari Etty Kuswinarti menegaskan, pengunjung yang belum divaksin tidak boleh masuk ruangan. Mereka langsung direkomendasikan untuk mendapat vaksin. ”Iya, kami kasih rekomendasi untuk vaksinasi di puskesmas sesuai dengan alamat. Namun, sebagian besar warga sudah divaksin,” ungkapnya.
Menurut dia, syarat penggunaan PeduliLindungi tidak membebani warga.