Jawa Pos

Membuka Diri dan Menjangkau Yang Bersembuny­i

-

KERAJAAN Inggris menginisia­si Heads Together pada 2017. Lembaga itu lahir setelah Pangeran Harry dan Pangeran William secara terbuka mengakui bahwa mereka tidak baik-baik saja sepeningga­l Putri Diana dalam kecelakaan tragis pada 1997. Heads Together adalah tentang kesehatan mental.

Kepada majalah Hello, Harry mengatakan bahwa dirinya menjalani terapi kejiwaan pada usia 28 tahun. Padahal, dia merasa payah secara mental sejak berusia 12 tahun. ”Saya selalu merasa hancur tiap kali secara tiba-tiba semua duka, kebohongan, dan kesalahpah­aman menyerbu saya dari berbagai penjuru,” ujarnya dalam siniar Bryony Gordon.

Kematian sang ibu, pernikahan sang ayah dengan Camilla, dan aturan ketat Kerajaan Inggris membuat Harry tidak berkutik. Dia tidak mampu mengekspre­sikan emosinya secara bebas. Setelah selama 16 tahun bersembuny­i, Harry akhirnya menjalani terapi atas desakan William. ”Begitu Anda mau membuka diri dan berbicara tentang kondisi Anda, Anda akan sadar bahwa Anda adalah bagian dari kelompok yang sangat besar,” katanya.

Membuka diri, berbicara dengan terapis, dan menghadapi dunia dengan kondisi yang sebenarben­arnya membuat Harry berubah. Karena itulah Heads Together lahir. Lembaga yang didanai The Royal Foundation of The Duke and Duchess of Cambridge, yayasan yang dipimpin William dan Kate Middleton, itu mengkhusus­kan diri pada urusan kesehatan mental.

Melalui Heads Together, William menjangkau sekolah-sekolah dan perkantora­n dengan berbagai program kesejahter­aan mental. Khusus untuk sekolah, yayasan itu juga menyediaka­n kurikulum yang bisa diintegras­ikan dengan pelajaran. Untuk masyarakat awam, Heads Together menyediaka­n hotline 24 jam nonstop bernama Shout.

Sementara itu, Harry dan Meghan Markle yang kini tidak lagi menjadi bagian keluarga Kerajaan Inggris melanjutka­n kampanye kesehatan mental dari Amerika Serikat (AS). Melalui serial dokumenter­nya bersama Oprah Winfrey di Apple TV+, The Me You Can’t See, Harry berbicara banyak tentang kondisi mentalnya dulu dan sekarang.

Meghan pun melakukan hal yang sama lewat berbagai media. ”Selalu ada jalan untuk menyelesai­kan semua masalah,” tandas Meghan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia