Jawa Pos

Menuntaska­n Teror Teman Bayangan Teror menghantui Madison Lake (Annabelle Wallis) setelah mengalami keguguran untuk kali keempat. Dia tersedot ke dimensi lain. Madison menyaksika­n apa yang dilakukan Gabriel, teman bayangan yang dia lupakan sejak lama.

-

PERNIKAHAN Madison dan Derek Mitchell (Jake Abel) berada di ujung tanduk. Derek amat marah lantaran istrinya mengalami keguguran tiga kali berturut-turut dalam dua tahun. Di kehamilan keempatnya, Madison ngotot bekerja meski berkali-kali dilarang. Derek yang hilang kesabaran menghantam­kan kepala istrinya ke dinding hingga berdarah.

Di malam setelah pertengkar­an hebat itu, Derek tewas karena serangan makhluk misterius di rumahnya. Madison ikut terluka karena berusaha menyelamat­kan suaminya. Hal itu membuatnya kembali mengalami keguguran. Mimpi buruk dan kilasan yang sangat nyata menghantui­nya. Dia menyaksika­n beberapa pembunuhan yang benarbenar terjadi dan tak cuma dalam imajinasin­ya.

Madison lantas mendapat telepon dari nomor tak dikenal. Dia mengaku sebagai pembunuh yang aksinya disaksikan. Sosok misterius itu adalah Gabriel, teman bayangan Madison yang punya niat jahat. Sydney Lake (Maddie Hasson), adik Madison, berusaha mencari tahu keterkaita­n Gabriel dengan kakaknya.

Dari orang tuanya, Sydney tahu bahwa Madison bukan kakak kandungnya. Sementara itu, detektif polisi Kekoa Shaw (George Young) dan Regina Moss (Michole Briana White) mengungkap, Madison-lah tokoh kunci dari serangkaia­n pembunuhan sadis selama sepekan terakhir. Dari penelusura­n Kekoa dan Regina, semasa anak-anak, Madison pernah menjalani bedah untuk mengangkat bagian tubuhnya yang dianggap parasit.

Keberadaan Gabriel yang hanya bisa dilihat Madison membuatnya frustrasi. Sebab, aksi sahabat bayangan itu makin brutal. Makin banyak korban yang jatuh. Madison makin sering ”tersedot” dalam aksi Gabriel. Sydney, Kekoa, dan Regina pun berpacu dengan waktu untuk menghentik­an sahabat bayangan itu dan memecahkan misteri sosok Gabriel.

Di Malignant, James Wan kembali ”menantang” genre horor dan thriller yang menjadi kekuatanny­a. Penceritaa­nnya berbeda dengan The Conjuring maupun Annabelle. Wan memasukkan unsur gore, science fiction, sampai monster. Alurnya begitu cepat.

Plot twist yang di luar dugaan juga melengkapi kekacauan yang diciptakan Gabriel.

Sutradara kelahiran Malaysia itu menceritak­an, ide Malignant lahir dari sang istri, Ingrid Bisu, yang tengah tertarik tentang anomali tubuh. ”Dia melakukan riset medis dan aku ikut hanyut di dalamnya. Dan dari sanalah, otak ’hororku’ mulai memikirkan kemungkina­n cerita atau film,” ujarnya sebagaiman­a dikutip Collider.

Wan menjelaska­n, Malignant merupakan refleksi dari hasil belajarnya selama berkarier sebagai sineas. Film itu ”memblender” beragam unsur dari film-film lawasnya.

Dia mengakui ingin belajar dari Guillermo Del Toro. Sebab, sutradara The Shape of Water itu selalu membuat setiap filmnya berbeda, tapi tak lepas dari ciri khas Del Toro. ”Aku pun ingin melakukan banyak hal baru, tapi tetap berkaitan dengan apa yang dulu kukerjakan dan belum tuntas,” tegasnya.

Proyek genre blender Wan tersebut mendapat tanggapan beragam dari kritikus. Chuck Wilson dari LA Weekly menilai, Malignant gagal menonjolka­n kekuatan sang sutradara. ”Film itu terjebak dalam narasi canggung dan akhir yang datar,” paparnya. Sementara itu, menurut kontributo­r The Guardian Charles Bramesco, proyek yang tayang sejak 6 Oktober itu ”berantakan” mulai pertengaha­n film. ”Naskahnya berubah menjadi film kelas B dengan segala kegilaanny­a,” katanya.

Meski demikian, kacau balau serta ”kericuhan” justru menjadi daya tarik Malignant. ”Kegilaan orisinal James Wan ini menjadi salah satu harta karun horor yang tersembuny­i,” ungkap Scott Mendelson dalam ulasannya di Forbes. Meagan Navarro dari Bloody Disgusting juga menilai, humor dan ”pertumpaha­n darah” di film tersebut berimbang. ”Konyol, aneh, namun seru. Film ini menyuguhka­n throwback gila-gilaan ke film horor masa lalu,” ulasnya.

Terlepas respons dan kritik yang beragam, bagi Wan, Malignant adalah proyek tersuksesn­ya. Sebab, film itu menuai pujian dari ”raja” genre horor dan thriller Stephen King. ”Aku menonton Malignant di HBO dan kurasa film itu brilian,” cuit penulis naskah The Shining hingga IT itu. Wan menilai, sanjungan itu lebih tinggi dari apa pun. ”Sebagai ’buangan’ di genre horor, hanya validasi dari satu orang yang kami cari,” ungkapnya.

 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia