Merasa Cocok saat Pandangan Pertama
Jodoh bukan hanya sesama manusia, hewan pun bisa berjodoh dengan manusia. Itu yang dirasakan Danis Ade saat mendapat seekor kucing yang menghampiri rumahnya. Sejak saat itu, dia memutuskan untuk memelihara anabul.
PEREMPUAN asal Surabaya itu memelihara seekor anabul sejak duduk di sekolah dasar (SD). Kala itu seekor kucing menghampiri rumahnya. Anabul tersebut datang di waktu subuh dan langsung menuju ke dapur untuk menghampiri Danis. Si kucing yang dinamai Mumu itu kerap melilit di kedua kaki Danis. Dia lantas berpikir bahwa Mumu adalah jodohnya. ’’Karena datangnya pas subuh, aku mikir Allah menjodohkan aku sama dia. Ibaratnya berkah gitulah,” ujar perempuan berhijab itu.
Saat ini dia memiliki lima ekor kucing. Tiga di antaranya adalah keturunan Mumu. Dua lainnya adalah kucing liar yang ditemukan di depan rumahnya. Danis memeliharanya karena dua anabul itu tidak beranjak meski sudah diberi makan. Lima anabul itu adalah kucing domestik. Yakni, Biru, Babi, Hazal, Misha, dan Doko.
Danis paling dekat dengan Doko. Sebab, dia merupakan keturunan langsung dari Mumu yang saat ini berusia delapan tahun. Doko kerap iseng pada Danis. Suatu waktu, kucing betina itu membawa tikus sekarat ke depan kamar Danis. Dia pun kaget bukan main.
Keempat kucing lainnya pun memiliki sifat yang menggemaskan. Sebagaimana Babi yang kerap membawa kecoak ke hadapan Danis. Kemudian Hazal yang kerap manja saat meminta snack dan Misha yang selalu cuek saat disapa. Ada juga Biru yang paling diam, tidak suka disentuh dan dielus. Namun, kucing jantan itu paling sering meminta makan.
’’Kalau pas dicuekin, dia ngeong pake suara yang imut, kayak manja gitu,’’ tutur Danis, lantas tertawa. Dia pun selalu totalitas dalam merawat kelimanya. Misalnya, memberikan gizi dan vitamin yang cukup, grooming, dan vaksin.
Suatu waktu, beberapa kucingnya kerap membuat dirinya panik. Misalnya, Biru yang pernah kecelakaan hingga lehernya patah dan Babi yang terinfeksi virus hingga sekarat. ’’Alhamdulillah, mereka semua sekarang sehat,’’ ucap alumnus Kajian Sastra dan Budaya Universitas Airlangga (Unair) itu.
Anabul sangat berkesan dan menjadi teman setia bagi Danis. Hal itu terlihat kala Danis beraktivitas dalam kesunyian di rumahnya, mereka kerap menemaninya. Misalnya, ketika Danis mandi saat malam, salat Tahajud saat dini hari, bahkan setelah menonton film horor. ’’Jadi enggak seram suasananya kalau ada yang nemenin, kan?’’ ucap Danis.