Jawa Pos

Pelaku Usaha Berharap Intervensi Pemkot

-

PANDEMI yang tak kunjung usai dan aturan yang membatasi gerak usaha membuat banyak usaha dalam kategori usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menyerah. Mereka pun menunggu langkah konkret dari pemerintah agar harapan untuk berpenghas­ilan itu bisa terwujud.

Arining, 37, berharap dapurnya kembali mengepul pada tahun depan. Ibu dua anak tersebut mengungkap­kan, sejak Agustus 2020 penghasila­nnya hancur-hancuran. Warung makan di Tandes miliknya tidak jarang ditutup selama beberapa hari. Dia mengaku bingung mau jual apa. Ikan pindang kulakan di pasar dengan harga Rp 16.000 dapat enam biji. ”Eh, seharian nggak habis, malah sisa empat biji,” katanya.

Kondisi makin parah Juli lalu ketika kasus Covid-19 di Surabaya kembali melonjak. Praktis, Arining menutup warungnya hampir lima minggu. Dia sempat beralih berjualan baju. Sayangnya, bukan profit yang datang, justru rugi yang menghampir­i.

Arining berharap ada intervensi pemkot yang lebih besar terhadap para pedagang. Tidak sekadar memberikan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat. Misalnya, ada pelatihan memasak setiap bulan untuk pedagang. ”Semoga sudah ada bazar ya tahun depan kalau Ramadan,” harapnya.

Hal senada diungkapka­n Nanik, seorang produsen jajan pasar di kawasan Rungkut. Pandemi memang menggerus pangsa pasar miliknya. Hampir 50 persen omzet turun.

Pembatasan kegiatan membuat pesanan jajan untuk rapat sudah jarang ada. ”Bawa jajan ke pasar, yang biasanya kulakan rebutan, sekarang turun. Tersisa banyak bawa balik ke rumah. Mau diobral juga hari sudah siang,” terang Nanik.

Puncaknya terjadi saat varian Covid-19 melanda Surabaya. Nanik sudah tidak bisa berpikir mau mencari rezeki dari mana. Mengandalk­an pesanan rumahan tidak sebanding dengan pengeluara­nnya. ”Jangan sampai kejadian serupa terjadi lagi di Surabaya. Wis remek awak! Cukup sekali saja. Minta tolong pemerintah memberikan jalan keluarnya,” ujar dia.

Nanik memang tidak berharap ada bantuan keuangan yang datang. Dia hanya ingin aktivitas masyarakat bisa berlangsun­g normal. Rezeki dari pesanan kantor dan masyarakat bisa datang seperti semula.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? DUKUNGAN TEKNOLOGI: Warga mengakses aplikasi e-Peken. Warga dapat mencari toko terdekat di daerah tempat tinggalnya untuk berbelanja.
DIPTA WAHYU/JAWA POS DUKUNGAN TEKNOLOGI: Warga mengakses aplikasi e-Peken. Warga dapat mencari toko terdekat di daerah tempat tinggalnya untuk berbelanja.
 ?? ??
 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia