Jawa Pos

Untung Rugi jika Polri di Bawah Kementeria­n

Menko Polhukam Sebut Pemerintah Tak Berencana Ubah Posisi Polri

-

JAKARTA

– Gubernur Lemhanas Letjen Agus Widjojo membetot perhatian dengan melemparka­n wacana menempatka­n Polri di bawah sebuah kementeria­n. Kendati banyak pihak yang resistan terhadap wacana tersebut, ada keuntungan dan kerugian dalam wacana tersebut. Salah satunya, mengurangi beban Polri yang dinilai sudah hampir meluap.

Dalam rilis akhir tahun, Letjen Agus Widjojo mengusulka­n pembentuka­n dewan keamanan nasional dan kementeria­n keamanan dalam negeri. Dua lembaga itu bisa menjadi lembaga yang menaungi Polri. ”Keamanan sebenarnya portofolio­nya masuk ke Kemendagri. Tapi, kalau bebannya sudah banyak, perlu dibentuk kementeria­n keamanan dalam negeri,” tuturnya.

Polri sebagai lembaga operasiona­l seharusnya tidak merumuskan kebijakan sendiri. Karena itu, dibutuhkan kementeria­n yang membawahka­n Polri. ”Lemhanas belum usulkan secara resmi ke Presiden Joko Widodo,” terangnya.

Menurut pengamat kepolisian

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto, usulan untuk membuat Polri di bawah kementeria­n memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan untuk Polri adalah beban kerjanya lebih ringan. ”Karena perumusan dan perencanaa­n anggaran akhirnya dilakukan kementeria­n,” ungkapnya.

Perlu dipahami bahwa Polri adalah lembaga yang merumuskan, merencanak­an, melaksanak­an, dan mengontrol sendiri tugasnya. Karena beban besar itulah, bisa jadi kinerja pengawasan­nya menjadi longgar.

Menurut dia, kerugianny­a hampir tidak ada, kecuali untuk oknum. Bisa jadi oknum itu resistan lantaran kewenangan­nya yang besar menjadi terkurangi. ”Kerugian hampir tidak ada,” jelasnya.

Terpisah, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah sama sekali tidak memiliki gambaran untuk mengubah posisi Polri. Institusi penegak hukum itu dipastikan tetap berdiri sendiri. ”Di pemerintah, belum pernah ada pembicaraa­n tentang (menjadikan Polri di bawah salah satu kementeria­n, Red) itu,” terangnya kemarin (3/1).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia