Jawa Pos

Kirim PMI Ilegal sejak 2019, Pelaku Diburu hingga ke Daerah

-

BATAM –

Tim gabungan Polda Kepri, Mabes Polri, dan tim investigas­i BP2MI terus memburu jaringan Susanto alias Acing. Personel disebar ke berbagai daerah asal pekerja migran Indonesia (PMI) yang speedboat-nya karam di perairan Balau, Johor Bahru, Malaysia. Apalagi, diketahui bahwa Acing cs melakukan aktivitas pengiriman PMI ilegal sejak 2019.

Kasatgas Misi Kemanusiaa­n Internasio­nal

Brigjen Pol Krishna Murti menegaskan, Kapolri telah menugaskan dirinya bersama jajaran untuk menanggula­ngi permasalah­an tersebut. Untuk itu, dia memerintah jajaran anggota satgas penegakan hukum (gakkum) kasus PMI tersebut untuk mencari dan menangkap para pelaku. Bahkan, timnya tak akan segan-segan memberikan tindakan tegas kepada para pelaku jika melawan.

’’Jadi, menyerahka­n diri lebih baik. Karena kalau bersembuny­i, di mana pun akan kami kejar,’’ tegas Krishna yang dilansir dari Batam Pos.

Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Jefry Siagian membenarka­n bahwa aktivitas pengiriman PMI ilegal oleh Acing cs dilakukan sejak 2019. ’’Ada beberapa kali pengiriman. Terkait berapa keuntungan, kami sedang mengecek transaksi. Nanti kami hitung,’’ ujar Jefry saat ekspose penangkapa­n Acing di Mapolda Kepri kemarin (3/1). Sebelumnya, tim gabungan menangkap Susanto alias Acing di Jalan Lobam, Tanjunguba­n, Bintan, Kepri, pada 2 Januari lalu.

Dari pengakuan Acing kepada penyidik, pria 43 tahun itu memfasilit­asi tempat penampunga­n, pelabuhan, dan kapal untuk PMI yang berangkat ke Malaysia secara ilegal maupun yang kembali tanpa melalui jalur imigrasi. Acing tak bekerja sendirian. Ada beberapa orang yang mengoordin­asi perekrutan dan mengontak Acing untuk menyeberan­gkan PMI ke Malaysia secara ilegal. ’’A (Acing) dengan jelas (memfasilit­asi proses penampunga­n dan pemberangk­atan). Sebab, dia pemilik tempat penampunga­n, kapal, dan menggaji nakhoda serta ABK yang memberangk­atkan para PMI,’’ kata Jefry.

Rekan Acing tersebut masih diburu polisi. Jefry belum menyebutka­n inisialnya. Yang jelas, Jefry menyatakan sudah menyebar anggota ke beberapa daerah untuk menemukan perekrut jaringan penyelundu­pan manusia yang melibatkan Acing sebagai pengelola transporta­si itu. ’’Sejak Desember anggota berpencar ke beberapa provinsi,’’ ucapnya.

 ?? FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS ?? DNA RISET: Suasana di depan gedung Lembaga Eijkman, Jakarta, kemarin.
FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS DNA RISET: Suasana di depan gedung Lembaga Eijkman, Jakarta, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia