Jawa Pos

Yakin Ima dan Nicol Bisa Kembali Berdiri Tegak

-

SURABAYA

– Senyum lebar terpancar dari wajah Ima. Didampingi petugas, dia berupaya mengayuh kursi roda dengan kedua tangannya. Semangatny­a menyala. Dengan bantuan alat itu, gerakannya lebih leluasa.

Ima merupakan salah seorang anak yang tinggal di UPT Liponsos Kalijudan yang dikelola Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya. Kemarin (3/1) dia mendapat penanganan dari fisioterap­is agar saraf motoriknya pulih. Selama ini Ima sulit berdiri tegak dengan kedua telapak kaki yang menyentuh sepenuhnya ke lantai.

Selain Ima, ada pula Ananda Nicola yang selama ini hanya terbaring di tempat tidur. Persendian­nya kaku. Gerakannya terbatas. Komunikasi­nya juga tidak lancar. Kondisi itu sudah dialaminya selama 21 tahun.

Fisioterap­is Balai Besar Prof Dr Soeharso Surakarta Wahyu Ambarwati Utari mulai memijat pinggulnya. Tujuannya, otot dan sendi Nicol bisa lemas. Dengan begitu, Nicol lebih rileks dan tidak merasakan kesakitan lagi. ”Kondisi Nicol ini dipengaruh­i pertumbuha­n otak yang tidak sesuai sehingga berpengaru­h ke sistem gerak. Jadi, dia akan hipersensi­tif saat merasakan takut, sakit, atau terlalu senang,” terangnya.

Ambar meminta treatment kepada Nicol bisa rutin dilakukan. Perawatan bakal membuat Nicol nyaman dan mengurangi kekakuan sendi. ”Kualitas hidupnya bisa semakin meningkat,” ujarnya.

Dalam kunjungann­ya ke UPT Liponsos Kalijudan, Ambar menuturkan bahwa kondisi anak bisa dipulihkan meski tidak kembali 100 persen. Contohnya, dengan perawatan berkala, Ima bisa diupayakan berdiri tegak walau butuh proses yang panjang.

Kepala Dinsos Surabaya Anna Fajriatin menyatakan, penanganan fisioterap­is merupakan upaya untuk anak-anak difabel. Dari asesmen yang dilakukan fisioterap­is, ternyata kelainan fisik itu bisa diobati. Hal-hal yang luput dari penanganan sebelumnya ini yang sekarang coba diperbaiki. Mulai peningkata­n keterampil­an pendamping hingga penyediaan alat pendukung terapi. ”Seperti kasus Ima, kami akan mengupayak­an ada alat khusus yang bisa digunakan untuk latihan berdiri. Yang pasti, kami akan memastikan anak-anak ini bisa lebih sejahtera lagi,” jelas mantan kepala dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau (DKRTH) tersebut.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? TREATMENT MOTORIK: Sejumlah anak difabel dilatih berdiri tegak oleh dinsos dan Kemensos.
FRIZAL/JAWA POS TREATMENT MOTORIK: Sejumlah anak difabel dilatih berdiri tegak oleh dinsos dan Kemensos.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia