Jawa Pos

Kasus Pesawat Ukraina, Aset Iran Bisa Disita

-

MONTREAL – Tuntutan enam keluarga korban tewas akibat jatuhnya pesawat Ukraine Internatio­nal Airlines dipenuhi. Pengadilan Kanada memutuskan bahwa mereka akan mendapat kompensasi senilai USD 80 juta (Rp 1,14 triliun) plus bunganya. Iran-lah yang akan membayarny­a. Putusan itu keluar 31 Desember lalu, tapi baru diungkap pada Senin (3/1).

Pesawat dengan nomor penerbanga­n PS752 tersebut ditembak jatuh oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada 8 Januari 2020, sesaat setelah tinggal landas dari Bandara Internasio­nal Imam Khomeini di Teheran. Sebanyak 176 penumpang dan kru tewas. Di antaranya ada 85 warga negara dan penduduk tetap Kanada.

Tiga hari setelahnya, IRGC mengakui bahwa mereka adalah pelakunya dan itu merupakan kesalahan. Mereka mengira pesawat tersebut adalah misil Amerika Serikat (AS). Insiden penembakan itu terjadi lima hari setelah AS membunuh Mayjen IRGC Qasem Soleimani.

Hakim Pengadilan Tinggi Ontario Edward Belobaba sebelumnya memutuskan bahwa serangan terhadap pesawat sipil merupakan aksi teroris. Putusan itu menjadi dasar bagi para korban untuk mengajukan kompensasi. Belum diketahui bagaimana Iran akan membayar uang tersebut.

’’Enam keluarga yang mendapat kompensasi itu telah kehilangan pasangan, saudara, anak, sepupu, dan keponakann­ya yang menaiki PS752,’’ ujar Mark Arnold, pengacara korban, seperti dikutip The Guardian. Mereka juga mengajukan gugatan sipil kepada pemerintah Iran dan sejumlah pejabat terkait insiden itu.

Bersama timnya, Arnold menyatakan akan berupaya menyita aset Iran di Kanada dan negara lain untuk membayar kompensasi tersebut. Itu termasuk tanker minyak milik Iran yang ada di beberapa negara.

Pada 2012, UU Keadilan untuk Korban Terorisme dan UU Imunitas Negara telah direvisi. Isinya mengizinka­n klaim ganti rugi terhadap negaranega­ra asing yang termasuk negara sponsor terorisme. Nah, Kanada menggolong­kan Iran sebagai negara semacam itu.

Sejatinya beberapa negara, termasuk Kanada, pada Juni lalu berupaya mendapatka­n kompensasi dari Iran untuk keluarga korban. Desember 2020, Iran sudah menawarkan untuk membayar USD 150 ribu (Rp 2,1 miliar) bagi setiap keluarga korban. Namun, saat itu Ukraina dan Kanada menegaskan bahwa seharusnya kompensasi tidak boleh diselesaik­an melalui deklarasi sepihak.

 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia