501 atlet dari 28 Pengprov ikuti seleknas
Diproyeksikan untuk Isi Kuota Atlet Pratama
JAKARTA – Sebanyak 28 pengurus provinsi (pengprov) PBSI mengirimkan atletnya untuk ambil bagian di seleksi nasional (seleknas). Total dari 28 pengprov, ada 501 atlet yang berpartisipasi di seleknas di markas PP PBSI, Cipayung, pada 10–15 Januari mendatang.
Asisten pelatih tunggal putra Irwansyah cukup menanti hasil seleknas. Pihaknya akan memantau atlet-atlet tunggal putra dari ajang tersebut. ’’Kami harap kan dari seleknas ini, insya Allah, lahir pemain-pemain muda yang bisa mengharumkan nama bangsa dan negara,’’ kata Irwansyah.
Seleknas itu diketahui bertujuan mengisi kuota atlet pratama yang merupakan pelapis atlet utama. Saat ini di tunggal putra pratama terdapat enam atlet. Yakni, Bobby Setiabudi, Syabda Perkasa Belawa, Tegar Sulistio, Alvi Wijaya Chairullah, Yohanes Saut Marcellyno, dan Alwi Farhan.
Ketika disinggung perihal adanya atlet-atlet yang terdegradasi, Irwansyah belum bisa memastikan. ’’Saya no comment,’’ ucap Irwansyah.
Nah, Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI Broto Happy menyatakan bahwa penutupan pendaftaran sudah dilakukan per 3 Januari pukul 00.00 WIB. Setelah ini, pihaknya akan mengecek keabsahan atlet. ’’Saat ini masih dicek dengan sistem informasi PP PBSI,’’ tutur Broto saat dihubungi Jawa Pos kemarin (4/1). Broto menuturkan, atlet yang bisa ikut pada seleknas harus terdaftar dalam sistem PP PBSI. Karena itu, ada kemungkinan atlet yang terdaftar saat ini tidak semuanya lolos untuk bisa tampil. Setelah itu, baru drawing per 7 Januari, kemudian manager meeting dua hari setelahnya.
Dengan semakin banyak atlet yang tampil, sejatinya semakin baik bagi PP PBSI. Sebab, seleknas tersebut bertujuan menjaring atlet untuk bisa menembus pelatnas. Sebagaimana diketahui, ajang itu menyasar pemain-pemain muda untuk meneruskan roda regenerasi bulu tangkis Indonesia.
Diharapkan, dari seleknas bisa dihasilkan bibit-bibit pemain muda yang memiliki potensi untuk nantinya menggantikan seniornya di pelatnas saat ini.
Sementara itu, dalam penentuan promosi-degradasi, ada beberapa penilaian. Pertama, prestasi atlet pelatnas dalam satu tahun terakhir. Di sini, setiap atlet bakal dilihat rekam jejaknya sepanjang 2021. Apakah memiliki kemajuan prestasi mumpuni atau tidak.