Jawa Pos

Jokowi Ingin RUU TPKS Segera Disahkan

Utus Menkum HAM dan Menteri PPPA Koordinasi dengan DPR

-

JAKARTA – Sejak disiapkan pada 2016, pembahasan Rancangan UndangUnda­ng Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) berjalan lambat. Banyak tarikulur dan perdebatan. Presiden Joko Widodo pun mendorong adanya percepatan pembahasan sehingga RUU tersebut dapat segera disahkan.

’’Perlindung­an terhadap korban kekerasan seksual perlu menjadi perhatian bersama, utamanya kekerasan seksual pada perempuan,’’ tegas Jokowi kemarin (4/1). Presiden menyatakan mencermati perjalanan RUU TPKS. ”Sejak dalam pembentuka­n pada 2016, hingga saat ini masih berproses di DPR,’’ lanjutnya.

Untuk itu, presiden memerintah menteri hukum dan hak asasi manusia (Menkum HAM) serta menteri pemberdaya­an perempuan dan perlindung­an anak (PPPA) segera berkoordin­asi dan berkonsult­asi dengan DPR. Jokowi ingin langkah cepat dalam pengesahan RUU tersebut.

Di samping itu, kepala negara telah meminta kepada gugus tugas pemerintah yang menangani RUU TPKS untuk segera menyiapkan daftar inventaris­asi masalah (DIM). Dengan demikian, proses pembahasan bersama nanti bisa lebih cepat. Jokowi ingin pembahasan langsung masuk pokokpokok substansi untuk memberikan kepastian hukum. ’’Saya berharap RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual ini segera disahkan sehingga dapat memberikan perlindung­an secara maksimal bagi korban kekerasan seksual di tanah air,” tegasnya.

Terpisah, Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU TPKS Willy Aditya menyambut baik pernyataan Presiden Jokowi tersebut. Menurut dia, saat ini RUU TPKS sudah berada di tangan pimpinan DPR. Langkah selanjutny­a adalah pengesahan di rapat paripurna untuk menetapkan sebagai RUU inisiatif DPR. ’’Tim dari DPR siap menyambut tim dari Kemenkum HAM, Kementeria­n PPPA, maupun gugus tugas pemerintah untuk merumuskan langkahlan­gkah percepatan terkait hal ini,” kata Willy kemarin.

Legislator asal dapil Jatim XI itu menjelaska­n, langkah percepatan dibutuhkan agar proses perumusan menjadi UU tidak memakan waktu terlalu lama. Setelah melalui perdebatan yang cukup alot di level panja, koordinasi Kemenkum HAM dan Kementeria­n PPPA dengan tim di DPR diharapkan bisa lebih cepat. Mengingat, ada dorongan dari presiden agar langsung masuk ke pokokpokok substansi untuk memberikan kepastian hukum serta menjamin perlindung­an bagi korban kekerasan seksual.

Terlebih, saat ini terdapat situasi darurat kekerasan seksual. Pemerintah tentu menyadari sehingga apa yang dinyatakan Presiden Jokowi menjadi momentum kemajuan dalam upaya melindungi korban kekerasan seksual. ’’Saya yakin ini pula yang menjadi kesadaran presiden sehingga turun perintah ini kepada para pembantuny­a,” ungkapnya.

 ?? FARIS ROMAWAN/JAWA POS RADAR MOJOKERTO ?? UNJUK KARYA: Suasana pameran seni rupa bertajuk Jenggelek Tangi Melek #7 di galeri Jawa Pos Radar Mojokerto kemarin (4/1).
FARIS ROMAWAN/JAWA POS RADAR MOJOKERTO UNJUK KARYA: Suasana pameran seni rupa bertajuk Jenggelek Tangi Melek #7 di galeri Jawa Pos Radar Mojokerto kemarin (4/1).
 ?? FEDRIK TARIGAN/JAWA POS ?? DIDAKWA BERSALAH: Para terdakwa kasus korupsi ASABRI mengikuti sidang putusan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat kemarin. Dua mantan Dirut ASABRI divonis masing-masing 20 tahun penjara.
FEDRIK TARIGAN/JAWA POS DIDAKWA BERSALAH: Para terdakwa kasus korupsi ASABRI mengikuti sidang putusan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat kemarin. Dua mantan Dirut ASABRI divonis masing-masing 20 tahun penjara.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia