Maret Soft Launching, Juni Grand Opening
Belum Tuntas 100 Persen, Bupati Sidak RSUD Krian
SIDOARJO – Pembangunan RSUD Krian melenceng dari target. Seharusnya, pada 31 Desember 2021, pembangunan tuntas 100 persen. Namun, hingga kemarin (4/1) progres pengerjaan stagnan di angka 98 persen. Proses finishing juga belum rampung.
Kemarin RSUD di Desa Tambak Kemerakan, Krian, itu disidak Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Muhdlor meninjau kualitas bangunan dan kondisi ruangan. Hasilnya, memang pembangunan fisik perlu diselesaikan.
Mulai panel lift yang belum selesai hingga pemasangan sebagian pintu kamar mandi.
Jika dilihat dari luar, bangunan sudah rapi. Baik dari gerbang besar pintu masuk maupun tamannya. Hanya, tumpukan besi sisa bangunan belum dibersihkan. Meski belum tuntas dibangun, Muhdlor memastikan soft launching RSUD bisa dilakukan pada Maret mendatang. ”Maksimal sepuluh hari lagi ini pembangunan fisiknya sudah tuntas 100 persen karena tinggal pernakperniknya,” katanya.
Dia memperkirakan semua hal, termasuk perizinan, siap pada Maret mendatang. ”Karena pemasangan alat kesehatan (alkes) juga masih proses dan butuh waktu. Izin operasionalnya saat ini juga diproses,” jelas alumnus Unair tersebut.
Karena pembangunan RSUD Krian belum rampung, kontraktor terkena denda penalti. Agus Hermawan, site manager PT Permata Anugerah Yalapersada yang bertanggung jawab atas proyek pembangunan RSUD Krian, menyatakan bahwa pihaknya siap membayar denda keterlambatan lantaran memang pembangunan belum bisa tuntas 100 persen sesuai dengan target. Ada sejumlah kendala yang membuat terlambat. Misalnya, kedatangan lift yang molor sekitar seminggu. ”Ini kami terus kebut. Maret sudah bisa soft launching,” ujar Agus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo drg Syaf Satriawarman
SpPros menuturkan, pihaknya mempercepat realisasi elemen pendukung operasional RSUD Krian. Di antaranya, penyiapan alat kesehatan, tenaga kesehatan, hingga obatobatan yang pengadaannya bakal dimulai sebelum soft launching.
Seleksi tenaga medis kontrak diumumkan pada 15 Januari nanti. Dibutuhkan sekitar 120 orang. Selain itu, tenaga kesehatan dari CPNS maupun mutasi PNS berjumlah 150 orang sudah disiapkan dan bisa bekerja mulai Februari. Jadi, ada 270 nakes yang disiapkan.
”Rencananya, grand opening Juni, tapi Maret sudah bisa soft launching diawali pelayanan rawat jalan dulu,” jelas Syaf. Sementara, layanan lain seperti ortopedi menyusul.