Latih ABK Ciptakan Shibori
SIDOARJO – Para siswa Sekolah dan Pusat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Cita Hati Bunda tidak hanya belajar mengeja atau mengenal huruf saja. Mereka juga diajari keterampilan. Salah satunya memproduksi kain motif arashi dengan teknik shibori.
”Seminggu dua kali kami praktik shibori. Anakanak bisa leluasa berkreasi,” kata Margaretha Advena, guru yang mengajar pembuatan kain dengan teknik shibori tersebut. Setiap kali praktik, para siswa selalu bersemangat membuat kain dengan warna yang beragam.
Margaretha menjelaskan, banyak manfaat yang didapat para siswa dengan kegiatan itu. Selain melatih keterampilan motorik, aktivitas tersebut dapat mengelola emosi anak. Mereka bisa menjadi pribadi yang lebih sabar.
Selain itu, instruksi yang diberikan bisa membuat mereka lebih paham komunikasi. Kemampuan mengenal warna mereka pun dapat berkembang. ”Saat diminta gantian (mewarnai kain, Red), anakanak juga patuh. Mereka sabar bergantian menuang warna ke kain,” katanya.
Salah satu siswa Rio Afriansa mengaku senang tiap kali praktik shibori. Dia bisa bebas berkarya memberi warna pada kain sesuka hatinya. Kain yang awalnya putih polos berubah memiliki warnawarna yang indah.
Padahal, saat mewarnai, mereka bebas menyemprotkan sesuka hati. Warna yang dipilih pun disesuaikan dengan favorit mereka. ”Senang warna biru,” ucap bocah 13 tahun itu sambil tersipu malu.
Saat praktik shibori, banyak siswa yang turut serta. Mereka semua antusias melakukan kegiatan tersebut. Para orang tua pun memberikan dukungan penuh pada aktivitas buah hati mereka. Termasuk para guru yang sabar dan setia mendampingi anakanak ”spesial” tersebut.
Pendiri Sekolah Cita Hati Bunda Laurencia Ika Wahyuningrum menambahkan, kegiatan itu juga bertujuan untuk mengajari anakanak berwirausaha. Memiliki keterampilan dan bisa mandiri. ”Karya mereka pernah mengikuti pameran Sidex di Jakarta. Sudah banyak yang memesan dan membeli,” ungkapnya. Termasuk dibeli Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan dipesan desainer dari ibu kota Adrie Basuki.