Jawa Pos

Yakin Batik Jatim Jadi Poros Timur

-

EMPAT tahun sudah Wirasno menjabat ketua Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ). Keseharian­nya tidak terlepas dari kegiatan yang membawa bendera perajin batik Jatim itu. Menyejajar­kan dengan batikbatik di Indonesia, bahkan di kancah internasio­nal. Mulai pertemuan hingga edukasi untuk meningkatk­an kualitas batik Jatim. Berikut bincangbin­cang Jawa Pos dengan pria kelahiran 1976 yang juga founder Asosiasi Perajin Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) itu.

Sebetulnya, apa kekuatan batik-batik yang ada di Jatim?

Kalau bicara Jatim, artinya terdiri atas 38 kabupaten/kota. Sehingga motif batiknya sangat banyak macamnya, sangat variatif. Misalnya, batik

Tulungagun­g dan Kediri yang masih ada pengaruh dengan batik Mataraman. Nanti batik Sidoarjo dan Madura sudah beda lagi. Belum lagi Tuban, Lamongan.

Bagaimana geliat UMKM maupun UKM batik di Jatim saat ini setelah hampir dua tahun dihantam pandemi?

Awal pandemi, ratarata mengalami penurunan penjualan hingga 90 persen. Karena memang tidak ada panggung untuk menggunaka­n batik sehingga peminatnya pun berkurang. Memasuki 2021 mulai bangkit lagi. Apalagi dibantu Dekranasda Jatim, APPBI, dan Yayasan Batik Indonesia (YBI).

Saat ini apa sudah pulih sepenuhnya? Sekitar 50–60 persen penjualan hampir kembali seperti semula. Mudahmudah­an kondisinya membaik terus.

Apa upaya yang bapak lakukan untuk menularkan kecintaan batik terutama kepada generasi muda?

Membuat batik yang terjangkau untuk milenial, mengajar membatik ke kotakota di Jatim dan bahkan itu sudah saya lakukan sejak usia saya 18 tahun. Pada 2003, saya membuat Batik Canting Wira. Kekuatan batik yang saya bikin adalah saya perhatikan betul besar kecilnya ukuran canting. Dengan latar kerumitan motif, detail pengerjaan, dan pewarnaan yang halus. Peminatnya banyak dari kalangan kolektor.

Bagaimana potensi batik Jatim ke depan? Saya lihat generasi muda pencinta batik, termasuk di daerahdaer­ah, semakin banyak. Begitu juga perajinnya yang masih muda. Sehingga saya sih optimistis batik Jatim ke depan tetap menjadi status poros timur. Pembatik kita juga banyak memenangka­n kompetisi nasional. Sehingga tidak lagi dipandang remeh. Kita yakin batik tulis bisa menguasai pasar.

Apa harapan ke depan?

Saya terjun ke dunia batik jauh sebelum ada ingarbinga­r batik yang booming. Salah satu citacita ke depan pengin buka kursus atau pelatihan membatik. (*)

 ?? WIRASNO UNTUK JAWA POS ??
WIRASNO UNTUK JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia