Semangat Mengolah Wastra Nusantara untuk Remaja
SURABAYA – Wastra Indonesia masih menjadi kebanggaan para desainer Indonesia. Kain itu lantas diolah menjadi berbagai look busana. Desainer Rachel Wang, misalnya. Mengangkat wastra Nusantara, yakni batik, dia ingin menekankan bahwa batik bisa diolah menjadi pakaian apa saja dan dikenakan siapa saja.
”Terlebih di dalam sebuah fashion show ya. Batik juga bisa terlihat mewah, tapi tradisionalnya tetap masih ada,” ujarnya.
Dia juga ingin, dalam peragaan show di Indonesia, bukan hanya desain ball gown yang selalu ditunggutunggu. Tetapi juga desain dari olahan batik.
Dari situ dia membuat koleksi berbahan dasar kain batik dengan beragam motif hingga warna. Sasarannya bukan hanya orangorang yang sudah mulai dewasa atau dewasa. Batik untuk remaja juga dibuatnya sesuai dengan umur mereka.
”Yang kali ini lebih ke anakanak remaja. Saya ingin terus membawa semangat bahwa batik ini tidak hanya bisa dipakai orangorang tua,” ceritanya.
Itu pun dibuktikannya saat karyanya dikenakan model remaja dalam fashion show. Dalam catwalk tersebut, Rachel membuktikan bahwa anak remaja juga tetap bisa tampil cantik dengan memakai batik. Dan, yang terpenting dia masih tetap menyuguhkan kesan remaja mereka.
Di sinilah peran seorang fashion designer dibutuhkan. Yakni, upaya seorang desainer mengolah wastra Nusantara menjadi busana yang cantik serta mengikuti zaman dan umur bagi mereka yang memakainya. ”Peragaan batik seperti ini juga menjadi cara saya mengenalkan batikbatik itu ke anakanak muda zaman sekarang,” tuturnya.