Jawa Pos

Tuntutan Kompetitif saat Menghadapi Tim Raksasa

-

MILAN –

AS Roma di tangan Jose Mourinho sempat digadangga­dang bisa ”berbicara” (baca: penantang di Serie A musim ini. Apalagi, start Gialloross­i juga meyakinkan dalam tiga giornata awal dan kemudian mencicipi capolista. Tapi, setelah itu, Gialloross­i seperti kembali ke setelan pabrik atau seperti tiga musim sebelumnya.

Yaitu, AS Roma yang hanya berkutat di luar zona

Liga Champions. Saat ini, Lorenzo Pellegrini dkk menempati peringkat ketujuh. Tapi, gap dengan peringkat keempat Atalanta BC sebagai batas terakhir zona Liga Champions hanya enam poin (32-38).

Kalau tidak mau semakin tertinggal alias makin mendekatka­n gap, AS Roma harus meraih hasil positif saat menghadapi tuan rumah AC Milan di Stadio San Siro dini hari nanti (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 00.30 WIB). Hasil positif melawan tim peringkat kedua itu juga punya arti penting bagi skuad Mourinho.

Tak lain bukti bahwa Mourinho telah sukses mengubah Gialloross­i sebagai tim yang kompetitif saat menghadapi tim raksasa, khususnya di papan atas. Rapor Mourinho memang buruk di paro pertama Serie A musim ini untuk urusan tersebut. Statistikn­ya adalah hanya menang atas Atalanta BC (skor 4-1). Selebihnya kalah oleh Inter Milan (0-3), AC Milan (1-2), Juventus (0-1), hingga SS Lazio (2-3). Berhadapan dengan SSC Napoli pun hanya berakhir seri (0-0). Pellegrini sebagai il capitano AS Roma memberikan penilaian sekaligus pembelaan terkait catatan tersebut. Menurut gelandang 25 tahun itu, tidak ada yang salah dengan taktik Mourinho atas serangkaia­n hasil negatif melawan tim-tim papan atas. Melainkan lebih karena mentalitas yang buruk dari para pemain.

”Jose Mourinho adalah orang yang tepat bagi AS Roma. Dia selalu punya cara untuk menang, tetapi kami belum berhasil merealisas­ikannya sejauh ini,” tutur Pellegrini kepada La Gazzetta dello Sport.

Tantangan Mourinho di San Siro dini hari nanti bertambah karena pelatih asal Portugal itu baru saja kehilangan asisten pelatih Joao Sacramento. Kompatriot Mourinho yang masih berusia 32 tahun itu memutuskan untuk mengakhiri dua tahun kebersamaa­n dengan Mourinho (sebelumnya

Asian Handicap

TETAP BERBAHAYA: Bomber Zlatan Ibrahimovi­ch mencetak tiga gol dalam tiga pertemuan terakhir melawan AS Roma di Serie A. di Tottenham Hotspur) untuk bersolo karier. Salvatori Foti telah ditunjuk untuk menggantik­an posisi Sacramento.

”Tahun 2021 berakhir dan itu sekaligus akhir dari dua tahun masa suka duka bersama Jose Mourinho. Bekerja bersamamu adalah sebuah impian. Aku sangat bangga dan merasa dihargai. Semoga kesuksesan selalu menyertaim­u,” tulis Sacramento di Instagram.

Mourinho dikenal tidak mudah berganti ”tangan kanan”. Sebelum Sacramento, Mourinho punya relasi 17 tahun dengan mantan asistennya, Rui Faria. Ya, Faria sudah menemani Mourinho sejak di Uniao Leiria pada 2001. Mereka berpisah ketika The Special One menangani Manchester United pada Mei 2018. Faria kemudian memilih bersolo karier. Tapi, kepelatiha­nnya di klub Qatar Al-Duhail SC hanya bertahan selama setahun (2019–2020).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia