Ke Kapolri, BP2MI Sampaikan Dugaan Keterlibatan Personel Polri
Dalam Pengiriman Puluhan PMI Ilegal yang Berakhir Tragis
JAKARTA
– Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memastikan, instansinya bakal menindak personel yang diduga terlibat penyelundupan PMI (pekerja migran Indonesia) ilegal ke Malaysia yang berakhir tragis. Sejauh ini, pihaknya menemukan seorang anggota yang dimaksud Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
”Kami temukan ada anggota kami yang memiliki rumah yang dikontrakkan. Nah, dia (mengaku) nggak tahu ternyata kontrakannya itu digunakan untuk tempat imigran gelap tersebut,” terang Yudo setelah memimpin upacara peringatan HUT Ke-59 Kowal di Mabes TNI-AL, Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin (5/1).
Pada 16 Desember lalu, kapal pengangkut PMI ilegal terbalik di perairan Johor Bahru, Malaysia. Sebanyak 21 orang di antaranya ditemukan tewas. Belasan yang ditemukan selamat sekarang masih ditahan otoritas Malaysia.
Melalui Pusat Polisi Militer TNI-AL (Puspomal), Yudo menyebut pihaknya tetap memeriksa anggota tersebut secara intens. ”Masak orang rumahnya dikontrak nggak tahu siapa yang ngontrak, terus digunakan ilegal masak kamu nggak tahu. Makanya ini masih didalami dan pasti, nanti, akan kami hukum,” beber Yudo.
Sejak mendapat informasi terkait dengan dugaan keterlibatan personel TNI-AL dalam penyelundupan PMI ilegal ke Malaysia, pihaknya langsung bergerak. Yudo menyatakan, dirinya segera mengutus tiga
PERKUAT KETAHANAN PANGAN: Presiden Joko Widodo di Bendungan Randugunting, Blora, Jawa Tengah, kemarin (5/1).
orang untuk meminta informasi lebih lengkap kepada BP2MI.
Tiga orang tersebut berasal dari Puspomal dan Dinas Penerangan TNI-AL (Dispenal). Sayangnya, BP2MI tidak bersedia menyampaikan informasi yang diminta.
Ke depan, Yudo berharap BP2MI lebih terbuka. Dia mengatakan, informasi yang disampaikan BP2MI penting untuk ditindaklanjuti dan dijadikan bahan evaluasi agar hal serupa tidak terulang.
Dihubungi terpisah, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menampik pihaknya kurang kooperatif kepada TNI-AL. Dia menegaskan, BP2MI menyambut baik utusan TNI-AL yang datang ke kantornya.
Namun, lanjut dia, detail hasil investigasi yang menjurus pada dugaan keterlibatan personel TNI-AL memang tidak bisa langsung diserahkan. Menurut Benny, pihaknya sudah terlebih dahulu bersurat kepada Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Dengan begitu, pihaknya merasa harus menunggu terlebih dahulu respons dari panglima TNI. ”Sama seperti kami bersurat kepada Kapolri. Kalau memang nanti panglima menyatakan cukup dengan KSAL, kami tentu akan langsung bertemu dan sampaikan,” paparnya.
Saat pertemuan dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Benny mengaku juga menyampaikan hasil investigasi yang telah dirinya peroleh. Di dalamnya disebutkan ada dugaan keterlibatan personel Polri dalam upaya pengiriman PMI ilegal ke Malaysia beberapa waktu lalu.
Menurut dia, Kapolri telah secara gamblang menyatakan keseriusannya untuk memberantas kasus perdagangan manusia. Termasuk tidak menoleransi bila ada anggotanya yang terlibat.
PEREKRUT PMI: Muliadi alias Long dihadirkan dalam rilis kasus di Batam kemarin.