Tagih Janji Operasional Trans Semanggi Suroboyo
Dishub Siapkan Van untuk Feeder
SURABAYA
– Awal tahun ini pemkot me-launching Trans Semanggi Suroboyo. Bus anyar bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu rencananya mulai melayani warga pada 1 Januari 2022. Sayangnya, sampai saat ini belum ada kejelasan kapan angkutan publik tersebut beroperasi.
Molornya operasional Trans Semanggi membuat dewan gerah. Anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma bersuara lantang. Sebagai warga Surabaya, dia merasa pemkot tidak menepati janji. ”Tidak ada penjelasan resmi dari operator, pemkot, dan Kemenhub,” ucapnya.
Menurut William, warga metropolis sejatinya sudah antusias. Mereka ingin menjajal bus baru tersebut. Penundaan pelayanan justru membuat calon penumpang kecewa. ”Antusiasme warga untuk naik angkutan umum turun,” papar politikus PSI itu.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmawati menyampaikan, pihaknya baru mendengar pelayanan Trans Semanggi ditunda sementara. Rujukannya pada keputusan
Kemenhub nomor UM 208/3/8/ DJPD/2021 tentang penghentian sementara operasional layanan angkutan umum dengan skema BTS. Alasannya, adanya kontrak tahun jamak dengan operator. Hal itu menunjukkan pemerintah pusat tidak siap. Baik itu konsep, perencanaan, maupun koordinasi dengan pemerintah daerah. ”Seharusnya sudah dikaji matang,” tegasnya.
Penundaan pelayanan itu jelas berdampak pada pemerintah daerah. Transportasi publik yang seharusnya bisa menguatkan ekonomi, pariwisata, sekaligus menjadi urat nadi pergerakan urung berjalan.
Sementara itu, dinas perhubungan (dishub) mulai melakukan uji coba angkutan pengumpan atau feeder. Angkutan itu menjadi penghubung penumpang yang hendak naik Suroboyo
Bus dan Trans Semanggi.
Kasi Angkutan Jalan Dishub Surabaya Ali Mustafa menyebutkan, rute feeder memang sudah disusun. Yakni, rute Joyoboyo–Tambakrejo, Kalimas Barat–Citra Raya, dan Kalimas Barat Keputih. Total kebutuhan armadanya 36 unit. Wujud feeder adalah medium van. ”Tetapi, rute itu akan kami kaji lagi. Sebab, trayek Trans Semanggi juga terus diperluas. Kami cari lagi kira-kira wilayah mana yang memang memerlukan rute sambung ini,” paparnya.
Ali memastikan feeder akan mengubah wajah transportasi Surabaya menjadi lebih nyaman. Sebab, konsep yang diusung adalah buy the service (BTS). Kewajiban operator adalah service oriented, kualitas layanan menjadi acuan penilaian. ”Sembari jalan akan disiapkan pula infrastruktur pendukung lain. Misalnya, halte. Sehingga feeder nanti memberikan kepastian kapan dan di mana berhenti,” terangnya.
Layanan itu akan terkoneksi secara online. Dengan demikian, bisa terpantau kapan tiba di halte. Begitu juga soal sistem pembayaran, Ali menyebut semuanya akan memanfaatkan sistem digital.