Jawa Pos

Bikin Sentra Kuliner di Gelora Delta

-

SIDOARJO

– Dinas kepemudaan, olahraga, dan pariwisata (disporapar) membangun spot kuliner baru. Lokasinya di sisi pojok selatan Gelora Delta. Beragam jenis kuliner dijajakan di sentra kuliner Gelora Delta tersebut. Makanan berat ada, ringan juga ada.

Spot baru itu sudah rampung dibangun. Kini masih memasuki tahap uji coba.

Kepala Disporapar Sidoarjo Djoko Supriyadi menyebutka­n, ada sekitar 20 pedagang makanan dan minuman yang berjualan di sana. Mereka adalah pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya menggelar lapak di GOR. Mereka hanya berpindah lokasi jualan.

Sebelumnya, pedagang makanan dan minuman tersebar. Mulai di sisi utara, timur, hingga selatan. Di spot baru tersebut, mereka dikumpulka­n menjadi satu. Penataan tempat pun dilakukan untuk menarik minat pengunjung. Misalnya, lampu hias dipasang. Ada sekitar 100 kursi yang disiapkan untuk pengunjung. ”Kami belum atur jam buka tutupnya. Sementara ini buka malam hari saja,” kata Djoko.

Karena masih uji coba, baru satu hingga dua pedagang yang berjualan di sana. Ke depan, lebih banyak pedagang. ”Sementara ini, karena tempatnya masih terbatas, kami hanya menampung PKL yang sebelumnya berjualan di GOR. PKL dari luar belum dulu,” ujarnya.

Djoko menuturkan, spot itu bakal menjadi daya tarik tersendiri. Sebab, sebelum spot tersebut didesain menarik, banyak pengunjung yang datang ke GOR sekadar untuk ngopi maupun makan. Dengan adanya spot baru itu, disporapar akan membuka empat pintu di GOR. Sebab, saat ini hanya pintu A utama di sisi timur yang dibuka. Jadi, pengunjung yang hendak mengunjung­i sentra kuliner harus memutar ke utara sebelum menuju spot tersebut. Padahal, lokasi sentra kuliner itu dekat dengan bundaran Taman Pinang Indah. ”Ke depan, rencananya seluruh pintu GOR bisa dibuka. Kami uji coba dulu untuk melihat kondisinya,” jelasnya.

Selain kuliner, disporapar berencana membuat spot baru di sisi utara. Lokasinya di dekat area panjat tebing. Spot itu diperuntuk­kan PKL nonkuliner. Misalnya, pedagang aksesori, tas, perlengkap­an rumah tangga, dan lainnya. ”Pelan-pelan kami tata agar tidak campur antara yang kuliner dan nonkuliner,” tandas mantan Kabid kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia