Jawa Pos

Korut Klaim Sukses Uji Coba Rudal Hipersonik

Taiwan Simulasi Peperangan di Kota

-

PYONGYANG – Misteri senjata yang ditembakka­n Korea Utara (Korut) akhirnya terkuak. Kemarin (6/12) Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan bahwa Pyongyang sukses menguji coba rudal glide hipersonik. Itu adalah kali kedua Korut mengklaim uji coba senjata canggih tersebut.

”Rudal yang ditembakka­n Rabu (5/1) membawa hulu ledak glide hipersonik yang secara tepat sasaran menembak target berjarak 700 kilometer,” bunyi laporan media resmi Korut tersebut.

Peluncuran itu sekaligus untuk menguji sistem ampul bahan bakar di bawah kondisi cuaca musim dingin. Sistem ampul melibatkan tabung propelan yang terpasang pada rudal saat diproduksi. Ia tidak perlu mengisi bahan bakar di lokasi peluncuran. Sistem itu lebih unggul dibandingk­an rudal berbahan bakar cair biasa yang harus dimasukkan bersama dengan propelan di lokasi tepat sebelum peluncuran. Bahan bakar cair biasa memakan waktu dan bisa memberi musuh banyak kesempatan untuk menemukan dan menghancur­kannya.

Hanya ada beberapa negara yang mengembang­kan rudal hipersonik. Di antaranya, Amerika Serikat dan Tiongkok. Rudal hipersonik bergerak jauh lebih cepat dan lebih gesit dibandingk­an jenis yang standar. Itu membuat sistem antirudal kesulitan untuk mencegat dan menghancur­kannya. AS selama ini menghabisk­an miliaran dolar untuk mengembang­kan sistem pertahanan antirudal.

Lebih lanjut, KCNA menegaskan bahwa hulu ledak yang dibawa rudal yang diuji coba itu merupakan salah satu pencapaian kemampuan baru bagi Korut. Sebab, ia mampu bergerak 120 kilometer menyamping setelah terlepas dari peluncur untuk menyerang target.

Keberhasil­an berturut-turut Korut dalam uji coba di bidang rudal hipersonik memiliki tujuan strategis. Sebab, ia masuk daftar prioritas utama senjata strategis dalam rencana lima tahun ke depan Korut. Uji coba pertama rudal hipersonik Korut adalah Hwasong-8 yang dilakukan September tahun lalu.

Misil hipersonik mampu membawa hulu ledak konvension­al maupun nuklir. Ia memiliki kemampuan jelajah lima kali lipat dari kecepatan suara. Pengamat memperinga­tkan bahwa Korut bisa menjadi ancaman serius jika mereka mampu mengembang­kan sepenuhnya senjata hipersonik tersebut.

AS, Jepang, Kanada, dan Jerman langsung mengecam tindakan Korut. ”Uji coba tersebut adalah pelanggara­n berlipat Resolusi Dewan Keamanan PBB dan menimbulka­n ancaman pada negara tetangga Korut serta komunitas internasio­nal,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip Agence France-Presse.

Di lain pihak, Kementeria­n Luar Negeri Jerman meminta agar Korut menerima tawaran negosiasi dari AS dan Korea Selatan (Korsel). Selain itu, mereka berharap Pyongyang menghapusk­an program misil dan nuklirnya serta melakukan negosiasi dengan sungguh-sungguh.

Korut kerap berdalih bahwa pengembang­an militer mereka dilakukan untuk mempertaha­nkan diri. Hal serupa dilakukan oleh Taiwan. Kemarin pasukan militer Taiwan menggelar simulasi perang di area perkotaan. Tapi, bukan benar-benar di kota secara langsung. Melainkan di area yang dibuat sedemikian rupa menyerupai hunian penduduk. Ada rumah, apotek, hingga pertokoan. Beberapa kendaraan lapis baja juga diterjunka­n dalam latihan tersebut.

Itu merupakan simulasi jika Tiongkok sewaktu-waktu menyerang. Tiongkok meningkatk­an latihan militer dan tekanan diplomatik­nya terhadap Taiwan sejak Presiden Tsai Ing-wen berkuasa pada 2016. Saat itu, Tsai secara terbuka menegaskan bahwa Taiwan adalah negara yang berdaulat. ”Pertempura­n yang mungkin terjadi di masa depan untuk melindungi Taiwan adalah perang di perkotaan,” tegas instruktur di Sekolah Infanteri Angkatan Darat Kiwi Yang itu.

 ?? KCNA VIA KNS/AFP ?? BERBAHAYA: Uji coba rudal hipersonik yang dilakukan Akademi Ilmu Pertahanan DPRK pada Rabu (5/1) di lokasi yang belum terkonfirm­asi.
KCNA VIA KNS/AFP BERBAHAYA: Uji coba rudal hipersonik yang dilakukan Akademi Ilmu Pertahanan DPRK pada Rabu (5/1) di lokasi yang belum terkonfirm­asi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia