Kelas Menengah Atas Mulai Belanja Barang Mewah
Indeks Kepercayaan Konsumen Terjaga di Level Optimistis
JAKARTA – Keyakinan masyarakat terhadap perbaikan kondisi ekonomi masih terjaga pada level optimistis. Hal itu tecermin dari indeks keyakinan konsumen Bank Indonesia (IKK BI) pada Desember lalu di posisi 118,3. Artinya, tingkat konsumsi masyarakat sudah mulai bergairah, meski tidak merata.
Secara triwulanan, IKK triwulan IV 2021 tercatat di level 116,8. Angka tersebut meningkat dari 84,3 pada triwulan sebelumnya. Tetap kuatnya optimisme masyarakat ditopang oleh persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini yang meningkat ke posisi 99,9.
”Terutama yang berkaitan dengan persepsi konsumen terhadap penghasilan saat ini. Khususnya kelompok responden dengan tingkat pengeluaran lebih dari Rp 5 juta per bulan dan ketersediaan lapangan pekerjaan,” ucap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono kemarin (10/1).
Meskipun demikian, IKK Desember menurun ketimbang November 2021 sebesar 118,5. Hal tersebut dipengaruhi oleh penurunan ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi enam bulan ke depan. Turun dari 137,8 di bulan sebelumnya menjadi 136,8.
Konsumen, lanjut Erwin, juga memperkirakan perkembangan kegiatan usaha ke depan menurun. Terindikasi dari indeks ekspektasi kegiatan usaha yang turun menjadi 139,2.
Terpisah, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, geliat perekonomian masyarakat bakal meningkat tahun ini. Meski tidak terjadi merata. Masyarakat kelas menengah ke atas sudah meningkatkan belanjanya (pengeluaran > Rp 5 juta).
Sebelumnya mereka memilih menunda belanja dengan menabung uangnya. ”Sekarang mulai berani belanja. Entah beli properti, mobil baru, maupun luxury goods seperti tas branded,” ujar Bhima saat dihubungi Jawa Pos tadi malam.
Sementara itu, meningkatnya konsumsi masyarakat menjadi kesempatan perbankan untuk memacu kredit konsumer tahun ini. Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) menargetkan pembiayaan otomotif sebesar Rp 1 triliun di 2022. Nilai tersebut meningkat 23,45 persen year-on-year (YoY) dari realisasi 2021 senilai Rp 810 miliar.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengungkapkan, sejumlah strategi telah disiapkan. Salah satunya dengan pengembangan pembiayaan otomotif melalui kemitraan dengan multifinance dan skema joint financing. Pihaknya juga memberikan program pembiayaan sepeda motor XTRA. ”Selain itu, kami juga fokus untuk mendukung program SDGs (sustainable development goals) melalui pembiayaan kendaraan berbasis listrik,” ucap dia.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) optimistis pembiayaan perumahan dapat tumbuh lebih tinggi. Director Consumer and Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar mengatakan, pertumbuhan kredit cenderung stabil ditopang penyaluran KPR subsidi dan nonsubsidi. ”Permintaan perumahan akan tumbuh seiring dengan peningkatan kebutuhan akan hunian kecil, area urban, area infrastruktur, dan kemudahan kepemilikan rumah bagi warga negara asing,” terangnya.