Presidensi G20 Momen UMKM Go Global
JAKARTA – Pemerintah berupaya memperkuat infrastruktur ekonomi digital. Tujuannya, meningkatkan peran strategis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Apalagi, Indonesia menjadi presidensi G20 dan tuan rumah penyelenggaraan KTT G20 tahun ini. Momen tersebut diharapkan bisa menjadi peluang bagi UMKM untuk membuka pasar-pasar baru di ranah global.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan bahwa pemerintah memperkuat infrastruktur ekonomi digital, meningkatkan pemanfaatan digitalisasi, dan penguatan enabler seperti standar pembayaran lintas batas negara (customs and border protection/CBP), serta prinsipprinsip pengembangan (central bank digital currency/ CBDC) untuk mengoptimalkan ekspor UMKM.
Menurut Jerry, G20 adalah momentum bagi Indonesia untuk menilik kembali daftar agenda prioritas dan menyampaikan pesan-pesan yang mewakili negara berkembang. ”Selain itu, pemerintah perlu tetap mengedepankan kolaborasi sesuai dengan tema G20. Yaitu, Recover Together, Recover Stronger,” ujarnya kemarin (10/1).
Jerry menambahkan, salah satu agenda pembuka G20 ialah Sherpa Track Presidensi Indonesia yang diadakan pada akhir tahun lalu. Melalui kesempatan tersebut, pemerintah fokus memasukkan kegiatan-kegiatan yang bertujuan memberdayakan UMKM. ”Antara lain, mendorong digitalisasi, pelatihan dalam rangka peningkatan keterampilan UKM, dan mendorong berbagai kebijakan pro-UMKM seperti pembiayaan ultramikro,” tambahnya.
Ketua Umum Komite Pengusaha Mikro, Kecil, Menengah Indonesia Bersatu (Kopitu) Yoyok Pitoyo berharap lokapasar di G20 dapat dirasakan secara konkret oleh pelaku UMKM, khususnya anggota Kopitu. ”Contohnya, keringanan tarif masuk ke negara-negara G20,’’ ujar Yoyok.
Sekretariat Sherpa G20 Indonesia M. Hadianto menambahkan, tantangan UMKM go global adalah regulasi dan pembiayaan, teknologi, dan pemasaran. Dengan begitu, UMKM menjadi prioritas dan sektor penting yang dibahas di G20.