Pembuang Sesaji Semeru Dilaporkan ke Polda Jatim
SURABAYA
– Sebuah video berisi aksi seorang pria yang membuang sesaji di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru, Lumajang, tengah jadi perbincangan publik. Dalam perkembangannya, aksi pria yang diduga seorang relawan bencana itu akhirnya berujung ke ranah hukum.
Kemarin, perwakilan DPD Prajaniti Hindu Indonesia Jatim datang ke Polda Jatim. Mereka melaporkan pria yang ada dalam video tersebut. Penyebabnya, aksi itu dianggap menghina adat budaya dan bisa memprovokasi antarumat.
”Umat hindu dan warga Lumajang selama ini sudah hidup nyaman berdampingan dan saling bertoleransi. Yang dilakukan pelaku tentu tidak bisa dibiarkan,” ujar Wakil Ketua Bidang Hukum dan Politik DPD Prajaniti Hindu Indonesia Jatim I Ketut Swardana di mapolda kemarin.
Dia berharap polisi serius menangani kasus tersebut. Sebab, dampak dari perbuatan pelaku dikhawatirkan bisa berdampak luas. ”Harus dicari motifnya. Kita semua khawatir ada motivasi adu domba. Terutama antarumat beragama,” ungkapnya.
Ketut pun mengimbau umat Hindu untuk tidak bersikap berlebihan. Dia meminta agar proses hukum diserahkan kepada pihak yang berwenang. ”Kita semua sedih, tetapi harus bisa menahan diri,” katanya.
Ketut menambahkan, pihaknya sudah melakukan penelusuran awal terhadap sosok dalam video itu. Ketut menyebut pelakunya bukan warga Lumajang. Namun, relawan dari luar daerah.
Terpisah, Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Gatot Repli
Handoko menjelaskan, kepolisian berupaya menemukan pria itu sejak videonya beredar luas di media sosial (medsos). Polisi telah membentuk tim gabungan agar segera mendapat titik terang. ”Hingga saat ini, pencarian terus dilakukan. Tindakan pelaku tidak bisa dibiarkan,” ungkapnya.
Untuk diketahui, dalam video tersebut, pria itu menendang serta membuang sesaji yang ditaruh di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru, tepatnya di Dusun Curah Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.