Pengembangan Kilang Balikpapan Lampaui Target
JAKARTA
– Pertamina berhasil menuntaskan sembilan milestone atau tonggak pencapaian besar pada megaproyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menuturkan, dengan capaian tersebut, progres RDMP Balikpapan pada akhir 2021 pun tercatat berhasil melampaui target yang diproyeksikan.
Nicke menjelaskan, target yang ditetapkan mencapai 45,54 persen, tapi realisasinya 47 persen. Dia menyebutkan, capaian itu meliputi empat komponen utama. Yakni, engineering, procurement, construction, dan commissioning.
’’Sebuah pencapaian yang lebih tinggi dari target forecast kami. Melihat progres pengembangan kilang on track, kami optimistis proyek RDMP Balikpapan dapat on stream sesuai target di tahun 2024,’’ ungkap Nicke.
Bersamaan dengan pelaksanaan RDMP Balikpapan, Pertamina juga melakukan ekspansi pembangunan terminal crude oil di Lawe-Lawe di Kabupaten Penajam Paser Utara. Proyek itu meliputi jalur pipa lepas pantai (offshore) dan darat
(onshore) sepanjang total 41 km dan dua tangki raksasa dengan total kapasitas 2 juta barel yang akan menjadi komponen penunjang Terminal Lawe-Lawe.
Menurut Nicke, setelah tuntas, RDMP Balikpapan secara keseluruhan diproyeksikan dapat menekan defisit neraca migas (current account deficit) hingga USD 2,65 miliar per tahun. ’’Defisit ditekan melalui substitusi produk impor dengan produk-produk bernilai jual tinggi seperti gasoline dengan kualitas EURO V. Serta, produk petrokimia, propilen, yang kebutuhannya masih sangat tinggi,’’ tuturnya.
RDMP Balikpapan merupakan upaya Pertamina untuk meningkatkan kapasitas kilang dari 260 ribu barel menjadi 360 ribu barel. Selain itu, proyek pembangunan infrastruktur terbesar itu bertujuan meningkatkan kompleksitas kilang. Terutama dalam mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan menghasilkan produk berkualitas tinggi.
’’Melalui RDMP Balikpapan, produkproduk non-BBM seperti LPG akan naik pesat 48 kiloton per tahun menjadi 384 kiloton per tahun. Paralel, produk BBM seperti gasoline, diesel, dan avtur juga naik drastis dengan total produksi menjadi 319 ribu barel per hari,’’ kata Nicke.