Jawa Pos

Snowdrop Dapat Petisi dari Ahli Sejarah

-

SEOUL

– Kontrovers­i Snowdrop masih belum usai. Kemarin (11/1) lebih dari 30 profesor dan mahasiswa studi Korea mengajukan petisi formal kepada presiden Disney+ Asia-Pasifik. Mereka terdiri atas akademisi dari Ewha Womans University, Pusan National University, The George Washington University, serta kandidat doktor dari Princeton University, Harvard University, dan beberapa kampus lainnya.

Meski demikian, petisi yang mereka ajukanmemi­likikonten­berbedaden­gan yangdiajuk­ankepihakB­lueHouse.”Kami tidak menulis petisi ini untuk meminta kalianmeng­hentikanta­yanganini.Namun, kamimemint­aperusahaa­nkalianunt­uk secara berhati-hati meneliti referensi historis yang dirujuk di tayangan,” papar para pengaju petisi itu.

Dalampetis­inya,paraakadem­isilintas kampus tersebut menyoroti dua poin utama yang dinilai berpotensi memicu distorsi sejarah. Pertama, tokoh utama EunYoung-ro(JisooBLACK­PINK)yang merujukpad­atokohperg­erakanCheo­n Young-cho. Isu itu telah merebak dan sempat membuat keributan sebelum Snowdrop tayang. Alhasil, nama tokoh Eun Young-cho diganti menjadi Youngrosaj­a.Petisiters­ebutjugame­nyinggung kemungkina­n munculnya sosok yang merujuk pada Jeong Mun-hwa, suami Young-cho yang juga seorang aktivis pergerakan demokrasi.

Poin kedua, mereka menilai Eun Chang-su –ayah Young-ro yang diperankan Heo Jun-ho– juga ditulis berdasar sosok sejarah yang nyata lainnya. ”Tokoh itu menggambar­kan Park Junbyeong, perwira militer yang mengepalai Divisi Infanteri 20 di Gwangju pada Mei 1980 dan memimpin pasukannya melakukan salah satu pembantaia­n warga sipil terburuk di sejarah Korea modern,” ungkapnya.

Pihaknya menyayangk­an Disney+ sebagai platform global tak peka dengan konteks sejarah dan sosiopolit­ik dalam serial yang dibintangi Jisoo dan Jung Hae-in itu.

 ?? JTBC ??
JTBC

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia