Gengsi Tersisa Blaugrana
HEAD-TO-HEAD SUPERCOPPA ITALIANA
Juventus vs
2005
Inter Milan 0-1 AET
RIYADH –
Bersaing dengan Real Madrid di La Liga, FC Barcelona sudah tertinggal jauh. Ada selisih 17 poin (32-49) yang memisahkan mereka di awal paro kedua musim ini. Muka Barca di hadapan Real dalam Liga Champions juga tidak ada lagi setelah Sergio Busquets dkk terlempar ke Liga Europa.
Alhasil, kalau Barca ingin menyelamatkan gengsi mereka sebagai rival klasik Real, caranya adalah memenangi El Clasico.
Seperti yang terjadi dalam semifinal Supercopa de Espana di King Fahd International Stadium, Riyadh, dini hari nanti (13/1). Barca sejatinya sudah kalah dalam El Clasico pertama musim ini. Yaitu, menyerah 1-2 pada jornada kesepuluh
La Liga di Camp Nou (24/10/2021). Kekalahan keempat beruntun Barca dalam El Clasico itulah yang membuat Ronald Koeman dipecat lima hari kemudian.
Kali ini jadi tugas Xavi Hernandez sebagai entrenador Barca untuk mengembalikan gengsi sekaligus reputasi Blaugrana di hadapan Los Merengues. Kalau sudah menyangkut El Clasico, bek tengah Barca Gerard Pique termasuk yang terdepan dalam menebar psywar. ”Kami sudah jauh lebih baik (dibandingkan kekalahan pada El Clasico pertama musim ini, Red). Saya optimistis kami
BEDA GENERASI: Striker Real Madrid Karim Benzema dan gelandang FC Barcelona Gavi bakal berhadapan dalam semifinal Supercopa de Espana di Riyadh dini hari nanti.
akan mampu mencapai final dengan motivasi besar yang kami miliki,” ucap Geri, sapaan akrab Pique, sebagaimana dilansir dari Mundo Deportivo.
Pemain yang sudah tampil 40 kali dalam El Clasico tersebut mengakui bahwa Real lebih favorit dengan situasi kedua tim saat ini. Tapi, Pique melihat Los Merengues juga memiliki kelemahan seperti saat dikalahkan Getafe CF 0-1 dalam laga awal tahun di La Liga (2/1).
”Real musim ini masih memiliki skuad yang tidak banyak berubah dan sudah kami kenal selama beberapa tahun. Saya percaya, dengan cara yang tepat, kami bisa menyakiti mereka,” tutur Pique.
Skema main yang berubah-ubah dari Xavi bisa merepotkan Real. Beda dengan entrenador Real Carlo Ancelotti yang punya starting XI reguler, starting XI pilihan Xavi tidak bisa ditebak. Kabar bagus juga datang dari Barca setelah gelandang Pedri dan wide attacker baru Ferran Torres dinyatakan negatif Covid-19. Alhasil, kalau kondisi fisik mereka memadai, mereka bisa dimainkan oleh Xavi dini hari nanti.
”Barca tetap rival utama kami dan di El Clasico tidak ada tim berpredikat unggulan,’’ ujar Ancelotti seperti dilansir Diario
HEAD-TO-HEAD SUPERCOPA DE ESPANA
2017
Real Madrid menang agregat 5-1
2012
Agregat 4-4, Real Madrid unggul aturan gol tandang
2011
FC Barcelona menang agregat 5-4
1997
Real Madrid menang agregat 5-3
1993
Real Madrid menang agregat 4-2
1988
Real Madrid menang agregat 3-2