Harus Sosok yang Memahami Cabor
Jelang Musprov KONI Jatim
SURABAYA – KONI Jawa Timur akan melaksanakan musyawarah provinsi (musprov) pada 26-27 Januari mendatang di Hotel Bumi. Salah satu agendanya adalah pemilihan ketua untuk periode 2021–2026. Calon ketua KONI Jatim nanti menggantikan Erlangga Satriagung yang telah menjabat selama dua periode.
Ketua baru nanti mendapat tugas yang berat. Yakni, mempertahankan capaian pengurus sebelumnya. Hal itu disampaikan Ketua Umum FPTI Jawa Timur Danu Iswara. Kepada Jawa Pos, Danu menyebutkan bahwa pengurus sebelumnya sudah memiliki program yang sangat baik. Hal itu berdampak pada raihan prestasi atlet maupun dari segi administrasi.
”Mungkin bisa meneruskan program dari pengurus sebelumnya. Jadi, tidak mulai dari nol lagi. Langsung tancap gas terus buat PON 2024 mendatang. Idealnya memang sosok yang paham sama olahraga,” ujar Danu.
Danu mengatakan, sosok calon ketua bisa datang dari salah satu pengurus KONI Jatim sebelumnya. Hal itu akan mempermudah langkah pengurus baru agar programnya lebih sinkron dan mengerti cara kerja di KONI Jatim.
”Dari pengurus sebelumnya sudah baik.
Saat kami punya program yang realistis, hal itu didukung penuh. Termasuk program puslatda jangka panjang. Perhatian ke cabor sangat bagus. Jadi, atlet dan pelatih ini murni mengurus soal teknis di lapangan saja,” kata alumnus UPN Veteran Jawa Timur itu.
Hal yang sama diungkapkan Ketua Umum
PSAWI Jatim Baiq Vera Yolanda Sari. Dia merasa program sebelumnya perlu diteruskan. Memang, menurut Yola, mempertahankan memang lebih sulit. Itu menjadi tantangan bagi pengurus berikutnya.
”Di Jawa Timur, kalau saya bandingkan dengan yang lain, memang kami merasa lebih baik. Di sini segala kebutuhan sangat diakomodasi dan peduli dengan semua cabor. Jadi, apa yang sudah dilakukan ini bisa diteruskan dan prestasinya bisa semakin meningkat,” kata Yola.
Sementara itu, pelatih voli pantai Jawa Timur Bambang Eko Suhartawan mengatakan, sosok ketua yang peduli dan paham cabor bisa berpengaruh ke peningkatan prestasi atlet. Mereka merasa diperhatikan sehingga bisa memberikan kemampuan yang terbaik saat berlaga di lapangan.
”Prestasi itu tidak hanya dari pelatih dan atletnya. Ini urusan kami di lapangan. Tetapi, prestasi kan juga merupakan kombinasi dari pengurus yang baik. Jadi, hasilnya nanti bisa maksimal,” ungkap pria yang akrab disapa Wawan itu.