PDAM Bangun Bak Tampung dan Sediakan Pompa Air
Solusi Mengurangi Elevasi Air Kali Suroboyo
– Pemkot melibatkan PDAM Surya Sembada untuk mencegah genangan. Perusahaan daerah tersebut diminta meningkatkan volume air baku yang disedot dari Kali Suroboyo. Dengan cara itu, elevasi sungai bisa diturunkan. Laju air dari saluran yang mengalir ke sungai tak lagi tersendat.
Beberapa hari yang lalu, pemkot menggelar rapat koordinasi bersama PDAM Surya Sembada. Direktur Operasional PDAM Surya Sembada Nanang Widyatmoko menyampaikan, pemkot meminta PDAM membantu menurunkan ketinggian air Kali Suroboyo. ”Ketinggian muka air yang dibutuhkan mencapai 2,5 meter,” jelasnya.
Tentu, PDAM berupaya membantu pemkot. Namun, untuk menurunkan elevasi sungai, perlu telaah panjang. Kebijakan itu bisa berdampak pada BUMD pemasok air di metropolis.
Nanang menjelaskan, ketika ketinggian muka air berkurang drastis, hal tersebut berpengaruh pada kapasitas produksi air. Sebab, PDAM membutuhkan air sungai setinggi 3,2 meter untuk mengaliri sistem pengolahan air minum. ”Kalau langsung diturunkan 2,5 meter, yang terjadi penurunan kapasitas produksi mencapai 2.000 liter per detik,” terangnya.
Beragam gagasan disusun PDAM dan ITS untuk mengurangi elevasi air Kali Suroboyo tanpa memengaruhi layanan air. Nanang menyebutkan, ada dua opsi agar elevasi air di Kali Suroboyo turun, tapi pasokan air tak terganggu. Pertama, menambah level air ke tempat pengolahan. Selanjutnya, memodifikasi sistem pengolahan air agar bisa beroperasi saat level air berada di titik 2,5 meter. Namun, dari hasil kajian, ternyata hal itu kurang efektif. ”Sehingga tidak jadi diterapkan,” tuturnya.
Ide lain muncul. Yakni, menyediakan bak tampung dan pompa air. Bak itu berfungsi sebagai wadah kebutuhan air
PDAM. Dari tempat tadah tersebut, air dipompa menuju spam. Distribusi air pun tak terganggu meski permukaan air Kali Suroboyo berkurang.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Lilik Arijanto mengatakan, penanganan genangan terus dilakukan.