Benar Salah soal Konsumsi Air Ber-pH Tinggi
SURABAYA
– Menyambut tahun yang baru, dr Fanny Imannuddin MBiomed pun kembali mengisi hariharinya dengan berbagi informasi positif mengenai kesehatan. Hal itu dilakukannya lewat health talk singkat melalui akun Instagram-nya. Mengawali tahun baru ini, dia berbagi informasi soal fakta atau mitos mengenai air pH tinggi yang bahaya untuk ibu menyusui.
’’Tentu saja hal ini mitos, ya. Tidak benar,’’ ujarnya menjawab pertanyaan yang sering sekali mampir. Dokter Fanny pun menjelaskan bahwa ibu menyusui itu membutuhkan cairan yang lebih besar daripada saat dirinya tidak sedang menyusui. Yang justru memengaruhi produksi dari air susu ibu itu adalah lifestyle-nya.
Mulai makanan yang dikonsumsi sampai kondisikondisi pasca melahirkan yang biasanya disebut baby blues. ’’Hal ini yang sebenarnya sangat memengaruhi produksinya. Tapi, kalau bisa menghindari hal-hal tersebut, tentu produksi akan lebih baik,’’ terangnya.
Selain itu, kerja sama dengan si baby sangat dibutuhkan. Bagaimana proses refleks dari si baby untuk membantu sang ibu memproduksi ASI. ’’Ini penting. Dengan begitu, ASI sang ibu juga akan diproduksi dengan baik,’’ imbuhnya. Dari situ, tidak ada hubungannya antara air dan pH tinggi yang berbahaya untuk ibu menyusui.
’’Tapi, memang air yang disarankan untuk dikonsumsi adalah air alkali dengan pH 7,8–8,5,” tambahnya. Hal itu bisa membantu sang ibu untuk memberikan tambahan nutrisi yang dikonsumsi. Namun, hal tersebut sebenarnya tidak hanya baik untuk ibu yang menyusui, tetapi juga siapa pun.