Rumah MBR Segera Ditempeli Stiker Penanda
SURABAYA
– Pembenahan data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terus berlanjut. Setelah memublikasikan informasi tersebut ke seluruh kelurahan dan balai RW, tahapan selanjutnya, dinas sosial (dinsos) akan menempelkan stiker. Penanda tersebut dipasang pada rumah warga yang menerima bantuan sosial (bansos). Tujuannya, pemberian bantuan itu tepat sasaran.
Kepala Dinsos Surabaya Anna Fajriatin menjelaskan, pengadaan stiker tersebut sudah memasuki tahap lelang. Alokasi anggaran yang disediakan mencapai Rp 1,2 miliar. ”Harapan saya dalam waktu dekat rampung,” ujarnya saat rapat bersama Komisi D DPRD Surabaya kemarin (12/1).
Menurut Anna, stiker itu tidak hanya berfungsi sebagai penanda. Di dalamnya terdapat barcode. Ketika di-scan, muncul informasi lengkap warga tersebut. ”Sehingga kita bisa tahu oh saya dapat bantuan ini dan itu,” jelasnya.
Setiap MBR di Surabaya minimal mendapatkan satu intervensi bantuan. Baik itu dari pemkot ataupun pemerintah pusat. Apabila ada warga tidak mampu yang belum mendapatkan bantuan sama sekali, Anna mempersilakan segera melapor ke RT/ RW.
Saat ini jumlah MBR di metropolis tercatat 1.010.958 jiwa. Anna menyebutkan, sejak 2018 data MBR tidak pernah di-update. Alhasil, pemkot tidak mendapatkan informasi pasti berapa warga yang sudah mampu. ”Mulai saat ini kami perbaiki,” ucap mantan camat Gunung Anyar tersebut.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto menuturkan, penempelan stiker di rumah MBR tidak boleh tertunda. Sebab, penanda tersebut sangat dibutuhkan bagi validasi data. ”Selain itu, petugas harus melakukan survei ke rumah MBR untuk memastikan kondisinya,” terang dia.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Tjutjuk Supariono menambahkan, pemkot tidak boleh menutupi data MBR. Semua informasi harus dibuka. ”Dengan begitu, bisa tahu perlu ada evaluasi program untuk pengurangan MBR atau tidak,” ujarnya.