Jawa Pos

Rentan Stres, Lebih Cocok di Cuaca Kering

Lavender banyak dikenal karena aromanya memiliki efek menenangka­n. Plus, dipercaya bisa menangkal nyamuk. Di tanah air, tanaman famili mint itu bisa ditanam. Tentunya, dengan penyesuaia­n agar bisa tumbuh optimal.

-

BEBERAPA tahun lalu, tanaman lavender sempat jadi tren di Indonesia. Namun, rupanya, cukup berbeda dari lavender yang sering dilihat di iklan antinyamuk. Tangkainya panjang dengan bunga merah muda atau ungu cerah. Aromanya pun tajam. Menurut penghobi berkebun Burhanuddi­n Aulia, tanaman itu tidak masuk keluarga Lavandula.

”Yang dikenal lavender lokal itu jenis Angelonia.

Ukurannya lebih tinggi dari lavender dan perawatann­ya lebih mudah,” paparnya. Pemilik lapak daring Kebun Favorit itu menjelaska­n, lavender asli alias Lavandula punya ciri khas daun kecil menyerupai jarum. Bunganya pun mungil dan tersusun dalam tandan.

Di kebun Burhan, ada empat jenis lavender yang ditanam. Ada mexican lavender, french lavender, gold creek, serta english lavender. Di antara empat jenis tersebut, gold creek jadi yang terlaris dan direkomend­asikan buat pemula yang ingin bertanam lavender. ”Soalnya, paling adaptif dibanding jenis lainnya,” imbuhnya. Jenis lainnya yang juga direkomend­asikan adalah french lavender.

Burhan menjelaska­n, lavender cukup menantang untuk dirawat. Sebab, kebutuhan tanaman terbilang sederhana. ”Metan (media tanam, Red) cukup sekam segar dan tanah. Bisa ditambah lumut di bagian dekat akar,” ungkapnya. Pemupukann­ya pun tak perlu terlalu sering, cukup 4–5 minggu sekali dengan pupuk cair.

Yang jadi masalah, tanaman rentan saat musim hujan. Jika diterpa hujan, metan rawan tergenang. Alhasil, perakaran terganggu. Jamur pun bisa muncul. ”Lavender justru lebih bagusnya waktu musim kemarau. Pas cuaca kering dan panas,” lanjutnya. Kondisi itu mirip dengan habitat asli lavender di Mediterani­a. Di cuaca itu pulalah, tanaman biasa berbunga.

Burhan juga menjelaska­n, poin lain yang perlu diperhatik­an adalah pemindahan pot. Sebab, tanaman lavender rentan stres. ”Akarnya jangan sampai lepas dari tanahnya. Campuran metan baru sebaiknya dibuat sama dengan metan sebelumnya,” tegas pria yang juga bertanam herbs dan tanaman obat itu.

Untuk membantu proses adaptasi, apalagi ketika baru dibeli, sebaiknya tanaman juga tak langsung digelontor pupuk dan air. ”Baiknya diletakkan di teduhan selama 2–3 hari, setelah itu baru bisa diberi pupuk dan vitamin B1 sesuai takaran,” lanjut Burhan.

 ?? FAHMI SAMASTUTI/JAWA POS ??
FAHMI SAMASTUTI/JAWA POS
 ?? FAHMI SAMASTUTI/JAWA POS ?? PALING ADAPTIF: Burhanuddi­n Aulia dengan bibit lavender gold creek. Foto atas, lavender gold creek yang bunganya bermekaran.
FAHMI SAMASTUTI/JAWA POS PALING ADAPTIF: Burhanuddi­n Aulia dengan bibit lavender gold creek. Foto atas, lavender gold creek yang bunganya bermekaran.
 ?? FAHMI SAMASTUTI/JAWA POS ?? BELUM BERBUNGA: Tanaman french lavender yang juga direkomend­asikan untuk pemula.
FAHMI SAMASTUTI/JAWA POS BELUM BERBUNGA: Tanaman french lavender yang juga direkomend­asikan untuk pemula.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia