Transisi Gaya Penuh Warna
Pandemi tidak hanya memengaruhi gaya hidup, tetapi juga fashion. Seiring dengan transisi dari pandemi ke endemi, mode pun berubah. Menyesuaikan tren dan selera pengguna saat ini, brand Danjyo Hiyoji berkolaborasi dengan seniman Bunga Yuridespita untuk mer
KOLEKSI yang kali pertama diperlihatkan di pergelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2022 itu diberi nama Halfway. Artinya adalah separo jalan. CEO Danjyo Hiyoji Dana Maulana menjelaskan bahwa frasa tersebut menggambarkan kondisi saat ini terkait dengan pandemi. ”Perlahan, kita semua separo jalan menuju kondisi yang lebih baik,” ujar Dana saat dihubungi Jawa Pos
Kamis (13/1).
Peralihan situasi masa pandemi, lanjut Dana, juga memengaruhi tren berpakaian. Tren gaya busana santai, flowy,
dan bergaya rumahan atau loungewear yang populer saat pandemi kini berangsur berubah. Banyaknya acara publik di luar ruangan membuat banyak orang mencari gaya busana yang lebih rapi.
Berangkat dari transisi tersebut, Dana dan desainer Danjyo Hiyoji Michael Simiadi menggabungkan dua gaya dalam satu koleksi. DNA Danjyo Hiyoji yang bergaya urban, santai, sporty, dan flowy –sejalan dengan tren masa pandemi– digabungkan dengan garis desain tegas dan tailored.
Sejumlah koleksi dengan konsisten dan jelas mencerminkan ciri khas Danjyo Hiyoji. Misalnya, atasan oversized dan layering alias bertumpuk. Namun, koleksi dibuat lebih berstruktur untuk memberi tampilan yang lebih formal. Salah satunya, penggunaan padding atau bantalan bahu di atasan dan outer.
Meski menerapkan garis desain tegas, Dana dan Michael tetap mempertahankan DNA Danjyo Hiyoji lainnya. Yakni, ekspresif. Agar senada dengan garis desain rapi, mereka memilih aksen lipatan-lipatan geometris khas origami, seni melipat kertas khas Jepang. Lipatanlipatan tersebut bisa ditemukan di bagian bodi atasan.
Dana dan Michael juga mengeksplorasi gaya koleksi mereka dengan merilis busana yang lebih chic dan anggun. Misalnya, jumpsuit dengan potongan one shoulder. ”Kami juga melihat bahwa look yang seperti ini cukup digemari. Biasanya banyak dipakai ketika liburan. Contohnya, ke Bali,” papar Dana.
Pemilihan bahan pun disesuaikan. Dana dan Michael ingin koleksi yang dikenakan bisa memunculkan tampilan rapi, tetapi si pemakai tetap nyaman. Misalnya, penggunaan bahan herringbone dan katun. Dua bahan itu dipadukan sehingga terbentuklah jas atau blazer yang tidak terlampau kaku.
Dalam kolaborasi ini, Dana dan Michael menggandeng Bunga, seniman yang juga punya latar belakang arsitektur. Dalam karyanya, Bunga senantiasa mengangkat lukisan abstrak dengan garis geometris yang tegas dan berstruktur. Lukisannya terinspirasi dari desain tampak atas denah rumah.
Gaya lukisan Bunga lantas dijadikan motif di koleksi Halfway. Warna-warna pada koleksi Halfway diaplikasikan dengan teknik color block
geometris yang menyerupai lukisan karya Bunga. Ada yang di-print di kain, ada juga yang menggunakan patchwork.
Membuat koleksi penuh warna, playful, dan dinamis.
Transisi juga tecermin lewat pemilihan warna. Dana dan Michael menyebut palet warna yang digunakan sebagai relaxing colors.”Nggak
terlalu yang mencolok atau pastel, tapi juga nggak yang gelap banget,” jelas Michael.