Jawa Pos

7.000 Pelanggan PDAM Belum Dapat Air

Paling Banyak Terkendala Legalitas Lahan

-

SURABAYA – Sebagian besar wilayah Surabaya sudah teraliri air PDAM. Cakupan pelayanan perusahaan daerah itu mencapai 99 persen. Namun, masih ada pelanggan yang belum tersentuh aliran air bersih tersebut. Jumlahnya mencapai 7 ribu pelanggan.

Dari data PDAM Surya Sembada, 7 ribu pelanggan yang belum menerima pelayanan itu tersebar di sejumlah lokasi. Sejatinya, di kawasan tersebut, PDAM sudah memasang jaringan air. Pipa siap mengalirka­n air menuju rumah pelanggan. Sayang, ada masalah yang menghambat.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada Surabaya Arief Whisnu menjelaska­n, kendala itu disebabkan legalitas lahan. Pihak PDAM belum mendapatka­n data jelas siapa pemilik tanah tersebut. ”Ada aturan yang membatasi. Misal pada lahan yang belum jelas siapa pemiliknya atau dalam sengketa,” terangnya.

Selain persoalan sengketa tanah, pesatnya perkembang­an kota menambah jumlah pelanggan yang belum mendapatka­n air. Contohnya, munculnya hunian baru. Bisnis properti di Surabaya terus menggeliat.

Saat ini, total pelanggan PDAM Surya Sembada mencapai 596.000. Sebanyak 80 persen adalah pelanggan rumah tangga. Selebihnya dari kalangan industri serta tempat usaha. ”Untuk kawasan perumahan biasanya beli dalam bentuk curah. Itu dilakukan oleh pengembang. Untuk distribusi­nya diatur oleh mereka,” ujar Arief.

Data 7 ribu pelanggan yang belum memperoleh air itu menjadi perhatian PDAM. Ke depan BUMD tersebut bakal meningkatk­an pelayanan. Untuk menambah pasokan air, PDAM mendapatka­n aliran air dari Umbulan. Saat ini tingkat serapan air Umbulan mencapai 500 liter per detik. ”Juli nanti kami targetkan bisa tembus 750 liter per detik,” tuturnya.

Jaringan distribusi untuk SPAM Umbulan juga telah disiapkan. Di wilayah barat, PDAM menyiapkan jaringan sepanjang 40 kilometer. Rencananya, pipa itu akan memasok kebutuhan air hingga kawasan Gelora Bung Tomo (GBT).

Kebutuhan yang terus meningkat itu diiringi pula dengan langkah efisiensi. Salah satunya mengatasi tingkat kehilangan air akibat kerusakan jaringan. Kebocoran air dipicu usia pipa yang sudah uzur. Seluruh pipa yang lama diganti secara bertahap. Tahun lalu sepanjang 46 km pipa sudah dibenahi. ”Tahun ini targetnya (penggantia­n pipa) sampai 150 km,” paparnya.

Peremajaan pipa itu memakan anggaran yang cukup besar. Biaya penggantia­n per 1 km pipa mencapai Rp 1 miliar. ”Kami upayakan kebutuhan anggaran terpenuhi,” jelasnya.

 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia