Jawa Pos

Normalisas­i setelah Situasi Pulih

-

SEBAGIAN

di antara banjir yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Jatim berstatus langganan. Seperti banjir di wilayah Pasuruan. Banjir di sana memang rutin terjadi. Sungai Welang dan Rejoso jadi pemicunya.

Sejauh ini, BPBD Jawa Timur sudah berkoordin­asi dengan pemerintah daerah. Langkah awal yang dilakukan adalah evakuasi sebelum perbaikan infrastruk­tur.

Kepala BPBD Jawa Timur Budi Santosa mengatakan bahwa peralatan evakuasi sudah dikirim ke lokasi. Misalnya perahu karet, pelampung, dan pompa. ”Prioritas pertama adalah menyelamat­kan warga,’’ ucapnya.

Budi menambahka­n, normalisas­i sungai penyebab banjir baru bisa dilakukan setelah surut. ”Yang jelas, pemerintah provinsi sudah menyiapkan berbagai langkah untuk mencegah banjir di wilayah ini,’’ ucap Budi.

Terkait perbaikan sungai-sungai penyebab banjir, sejumlah pembenahan sudah dilakukan pemprov. Di antaranya memperbaik­i tanggul dan penguatan tebing di Sungai Welang. Normalisas­i juga dilakukan di Sungai Rejoso. Targetnya menambah daya tampung sungai.

Kondisi sungai tersebut memang cukup parah. Perjalanan air dari sungai menuju hilir membutuhka­n waktu sekitar empat jam. Banyaknya endapan, sampah, dan tingginya curah hujan menghambat laju air. Kondisi tersebut ditambah dengan masa pasang air laut.

Selama ini, Dinas PU Sumber Daya Air Jawa Timur bersama pemerintah daerah sudah mengajak masyarakat sadar lingkungan. Namun, sampah kiriman masih banyak dan mengendap di sungai. Karena itu, normalisas­i masih dibutuhkan.

Tahun ini, ada rencana normalisas­i yang menggunaka­n teknologi dari luar negeri. Dinas PU sumber daya air mengganden­g tim dari Belanda. Proyek tersebut baru bisa dilaksanak­an setelah kondisi normal.

AKSES UTAMA: Tingginya luapan banjir di wilayah Kedawung Kulon, Kecamatan Grati, Pasuruan, membuat warga harus dievakuasi petugas yang diterjunka­n.

 ?? ZUBAIDI/JAWA POS RADAR BROMO ??
ZUBAIDI/JAWA POS RADAR BROMO

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia